JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengimbau agar masyarakat tidak terpancing upaya-upaya provokasi dari berbagai kelompok terkait serangkaian peristiwa peledakan bom di beberapa tempat, termasuk yang baru saja terjadi di kota Solo.
"Kami mengimbau masyarakat Indonesia tidak terpancing dengan upaya-upaya provokasi dari berbagai kelompok terkait peledakan di beberapa tempat, termasuk di Solo," ujar Dahnil saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/7/2016).
Dahnil mengatakan aksi teror bom di halaman Mapolres Solo yang diduga bom bunuh diri tersebut seolah mengisyaratkan ada aksi global bersamaan dengan meledaknya bom yang juga terjadi di Turki, Baghdad, dan Madinah beberapa waktu lalu.
(Baca: Kronologi Serangan Bom Bunuh Diri di Depan Mapolresta Solo)
Menurut dia, ada skenario global untuk menggiring dunia terlibat dalam perang besar antar peradaban, terlebih lagi aksi tersebut dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat berhati-hati dalam menyikapi aksi teror yang terjadi dan tetap saling menjaga dialog antar kelompok.
"Diperlukan sikap yang hati-hati dan saling menjaga dialog antar peradaban dan antar kelompok," kata Dahnil.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa Pemuda Muhammadiyah dengan tegas mengutuk seluruh aksi terorisme apapun bentuknya.
(Baca: Ciri-ciri Umum Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolres Solo)
Pemuda Muhammadiyah, kata Dahnil, siap mendukung usaha-usaha aparat keamanan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan bom bunuh diri di Solo dengan profesional.
Sebelumnya diberitakan telah terjadi ledakan di depan Mapolresta Solo sekitar pukul 07.30 WIB pada Selasa (5/7/2016). Sebuah motor dan seorang lelaki tergeletak di depan pintu gerbang Mapolresta.
Satu orang tewas dalam peristiwa itu. Orang tersebut diduga adalah pelaku bom bunuh diri yang menerobos masuk Mapolres Solo.