Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Surat Permintaan Fasilitas untuk Anaknya di AS, Fadli Merasa Dikerjai

Kompas.com - 28/06/2016, 13:34 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menuding ada pihak yang ingin menjatuhkan dirinya.

Hal itu disampaikan Fadli menanggapi beredarnya surat faksimili permintaan fasilitas dan pendampingan bagi anaknya, Shafa Sabila Fadli, kepada Konsulat Jenderal RI (KJRI) New York.

Menurut Fadli, surat tersebut sengaja disebarluaskan. Ia mengklaim tidak mengetahui soal isi surat tersebut.

Fadli mengaku baru mengetahui adanya surat tersebut pada Senin (28/6/2016) malam, lewat whatsapp.

"Ya, iyalah pasti dibocorkan, saya juga tidak tahu surat itu, sama sekali tidak tahu," ujar Fadli di Kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

"Mungkin saja by design. Mungkin dianggap saya ini kritis, saya di luar pemerintahan, ya mungkin saya mau dikerjai kaya begini, mungkin saja. Saya tidak ada masalah, ya risiko," kata politisi Partai Gerindra itu.

KJRI New York menerima surat dari Kepala Biro KSAP Sekretariat Jenderal DPR terkait rencana perjalanan putri Fadli ke AS.

(baca: Anggaran Terbatas, KJRI New York Hanya Jemput Putri Fadli Zon di Bandara)

Surat bernomor 271/KSAP/DPR RI/VI/2016 itu diterima pada 10 Juni 2016. Dalam surat itu, KJRI diminta melakukan penjemputan serta pendampingan selama di New York.

Shafa mengikuti program Stagedoor Manor Camp 2016 yang berlokasi di Loch Sheldrake, New York.

Fadli mengklaim tidak pernah meminta Sekretariat Jenderal DPR untuk membuat surat tersebut.(Baca: Fadli Zon Bantah Minta Fasilitas ke KJRI New York untuk Anaknya)

Ia mengklaim hanya meminta kepada staf sekretariat untuk menyampaikan pemberitahuan kepada KJRI New York tentang kegiatan Shafa di New York.

Fadli menduga surat tersebut sengaja dibocorkan melalui pihak KJRI atau KBRI di Washington.

"Kalau dilihat dari bentuknya itu berita faksimili, berarti pihak penerima. Pihak penerima itu kan KJRI atau KBRI Washington," tutur Fadli.

Ia mengaku, sudah mencoba menghubungi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi guna mendapatkan penjelasan terkait beredarnya surat tersebut. Namun, Menlu belum merespons.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com