Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tidak Ada Rencana dan Pikiran Saya Minta Maaf kepada PKI

Kompas.com - 27/06/2016, 21:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menegaskan, dia tidak akan meminta maaf kepada PKI dan keluarga yang masih ada.

"Tidak ada rencana dan pikiran sama sekali, saya akan meminta maaf kepada PKI. Enggak ada," ujar Jokowi dalam sambutan acara buka puasa bersama di Plasa Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (27/6/2016).

Dalam acara tersebut, hadir 1.000 anak yatim dan dua ratusan veteran yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

Jokowi merasa perlu menyampaikan hal ini berulang kali. Pasalnya, ada oknum-oknum yang mengembuskan isu bahwa Jokowi akan meminta maaf kepada PKI serta keluarganya yang masih ada.

(Baca: Simposium 1965 dan Anti-PKI, Jalan Berliku Menuju Rekonsiliasi)

"Saat bertemu PP Muhammadiyah saya sampaikan, bertemu PBNU saya sampaikan, bertemu tokoh masyarakat, agama, dan ulama juga sudah saya sampaikan, termasuk ketika upacara peringatan Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya tahun lalu juga sudah saya katakan," ujar Jokowi.

"Tetapi, sekali lagi, ada yang 'goreng-goreng' sehingga ini muncul lagi isu seperti itu," lanjut dia.

Presiden meminta publik atau kelompok-kelompok terkait peristiwa 1965 tidak mendengarkan isu-isu tersebut. Bagi Jokowi, yang paling penting adalah peristiwa itu tidak terjadi lagi.

(Baca: Menhan: Indonesia Tidak Membenci Negara Komunis, tetapi PKI)

Selain itu, Indonesia harus maju ke masa depan yang lebih baik tanpa beban masa lalu. Oleh sebab itu, Jokowi minta semua pihak harus merajut kebersamaan dan membangun persatuan agar jadi bangsa yang maju dan siap berkompetisi.

"Kita harus merajut kebersamaan, membangun persatuan, menjadi bangsa yang siap berkompetisi, bangsa yang maju, dan bangsa yang memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya," ujar Jokowi.

Kompas TV Kuburan Massal Korban 1965 Ada di Semarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com