BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan penunjukkan Komisaris Jenderal (Pol) Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri, merupakan hasil sebuah kebijakan yang didasarkan pada kajian.
Istana, kata Kalla, melihat Tito memenuhi syarat untuk jadi pemimpin tertinggi kepolisian. "Ya semua keputusan inikan pasti dasarnya kebijakan. Dan tentu tetapi memenuhi syarat kan," kata Kalla usai menghadiri peluncuran satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB di Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/6/2016).
(Baca: Pimpinan Komisi III Sebut Keluarga Tito Hidup Sederhana)
Kalla pun meminta polemik pencalonan Tito diakhiri. Termasuk anggapan bahwa ada agenda politik tertentu di balik penunjukkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu disebut.
"Negeri ini tentu ada keputusan-keputusan dan banyak keputusan kalau dianggap politik itu namanya kebijakan. Ya pasti ada kebijakannya kan," ujarnya.
(Baca: Kepada Ketua DPR, Tito Utarakan Kekhawatirannya Jadi Kapolri)
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri. Hari ini, Komisi III menyambangi kediaman Tito untuk bertemu langsung dengan keluarganya dalam memproses pencalonan.
Menurut rencana, proses uji kepatutan dan kelayakan terhadap jenderal bintang tiga itu akan dilangsungkan, Kamis (23/6/2016) besok.
(Baca: Tito Terima Kedatangan Komisi III DPR di Kediamannya)
Jika tak ada halangan, pukul 20.00 WIB pada hari yang sama, akan diambil keputusan apakah DPR menyetujui Tito sebagai Kapolri atau tidak.
Hasil uji kelayakan dan kepatutan ditargetkan akan disampaikan pada sidang paripurna, Selasa (28/6/2016) pekan depan.