TEGAL, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo punya harapan besar terhadap pesantren. Dia berharap pondok-pondok pesantren di Tanah Air merespons persaingan global dengan baik.
Dalam tausiahnya setelah shalat tarawih di aula Pondok Pesantren Attauhidayah, Desa Giren, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (16/6/2016) malam, Jokowi mengingatkan bahwa persaingan global sudah terjadi.
"Sekarang, batas negara ASEAN bisa dikatakan tidak ada lagi karena sudah dibuka mulai dari Januari 2016 lalu," ujar Jokowi.
Pergerakan persaingan antarnegara tersebut, kata Jokowi, memang belum terlihat saat ini. Namun, Jokowi tetap meminta para santri tetap berhati-hati dan mempersiapkan diri demi menyambutnya.
Terlebih lagi, persaingan ke depan dipastikan tidak hanya dengan negara ASEAN, tetapi juga dengan negara belahan dunia lain, Uni Eropa, Asia Timur, kawasan Amerika, Afrika, dan lain-lain. Demi menghadapi persaingan global, Jokowi berpesan agar santri memupuk akhlak yang mulia di samping menempa diri dengan ilmu pengetahuan.
"Karena dalam memenangkan persaingan dan tantangan global, selain kepandaian dan keahlian, diperlukan pula akhlak yang baik," ujar Jokowi.
"Saya yakin dengan akhlak yang baik, semua pekerjaan bisa kita kerjakan dengan baik. Karena sepintar-pintarnya manusia, tanpa akhlak yang baik, dia akan menghancurkan kita, bukan membangun kita," kata dia.
Selain memberikan tausiah di pondok pesantren tertua di Tegal itu, Presiden juga menggelar kuis kecil-kecilan dengan hadiah sepeda. Meski di akhir acara Kota Tegal diguyur hujan lebat, acara tetap berlangsung meriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.