JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memberikan sumbangan kepada Saeni (53), pedagang warteg yang jualannya disita Satpol PP Kota Serang, Banten, beberapa waktu lalu.
"Melalui staf Istana, hari Jumat atau Sabtu lalu itu saya lupa, Presiden memang memberikan sumbangan untuk ibu itu," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi di Istana, Senin (13/6/2016).
"Khusus untuk ibu itu yang kemarin ramai dibicarakan di media sosial," kata dia.
Johan enggan mengungkapkan jumlah sumbangan yang diberikan Presiden. Namun, uang sumbangan tersebut merupakan uang pribadi Jokowi.
(Baca: Cerita Pilu Penjual Nasi Saeni dan Kritik Atas Intoleransi)
Soal razia Satpol PP itu sendiri, Johan juga enggan menanggapinya. Pihak Istana menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri.
"Kalau soal itu (razia) lebih baik tanyakan saja ke Menteri Dalam Negeri," ujar Johan. Lapak warteg Saeni dirazia Satpol PP pada Rabu (8/6/2016) siang.
Dasar razia itu adalah surat edaran Kepala Satpol PP Kota Serang tentang pelarangan tidak boleh menjual makanan siang hari selama bulan puasa.
(Baca: Saeni Sempat Sakit dan Terpaksa Berutang Setelah Makanannya Disita Satpol PP)
Saeni mengatakan, semua masakan yang disita baru dimasak pukul 12.00 WIB. Namun, baru setengah jam kemudian dan baru satu pembeli, Satpol PP datang menyita semuanya.
Peristiwa ini diangkat di media sosial dan menuai keprihatinan. Netizen berinisiatif mengumpulkan donasi untuk Saeni dan pada saat donasi ditutup, jumlah uang yang terkumpul ialah Rp 265 juta.
"Alhamdulillah, amin. Ya, Allah, mohon dikabulkan," kata Saeni dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu.