Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI: Kadang Orang Curi Listrik, tapi Tidak Merasa Mencuri

Kompas.com - 31/05/2016, 14:05 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama lndonesia (MUI) Ma'ruf Amin menilai bahwa masyarakat Indonesia seringkali lupa bahwa mencuri listrik dilarang agama. Padahal, sebesar atau sekecil apa pun bentuknya, pencurian pasti merugikan pihak lain.

Untuk mengingatkan masyarakat mengenai hal tersebut, MUI mengeluarkan fatwa nomor 17 Tahun 2016 tentang Pencurian Energi Listrik.

"Kadang-kadang orang-orang itu mencuri (arus listrik), tapi tidak merasa mencuri, merasa nyaman aja. Padahal, kalau disuruh mencuri motor dia enggak mau," ujar Ma'ruf Amin di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2016).

"Nah, ini MUI mengingatkan bahwa mencuri listrik sama saja dengan pencurian motor itu, hukumnya haram," lanjut dia.

(baca: MUI Resmi Keluarkan Fatwa Haram Pencurian Listrik)

Ia mengatakan, waktu yang dibutuhkan MUI untuk menetapkan fatwa haram atas pencurian listrik sekira satu bulan.

MUI memakai mekanisme yang baku dan sudah dipakai sejak lama dalam menentukan haram atau tidaknya suatu hal.

"Pertama harus ada permintaan. Kemudian jika perlu penjelasan, maka pemohon akan dipanggil," kata dia.

Setelah itu, jika MUI menilai masih dibutuhkan keterangan para ahli, maka para pakar turut dihadirkan untuk memberikan penjelasan mengenai persoalan tersebut.

Setelah mendapatkan keterangan secara jelas dan lengkap dari berbagai sudut pandang, maka MUI membuat kesimpulan dan mengeluarkan fatwa.

"Jadi, tidak langsung dikeluarkan saja seperti itu," kata Ma'aruf.

Kompas Video Fatwa Haram PLN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com