JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berharap terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar berimbas positif untuk kelancaran program-program pemerintah yang dibahas di DPR. Apalagi, Ketua DPR Ade Komarudin juga berasal dari partai yang sama dengan Novanto.
"Ketua DPR kan berasal dari Golkar, sehingga pasti akan lebih memudahkan kami dalam mengkomunikasikan program pemerintah," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Selasa (17/5/2016).
Pramono pun menyambut sikap politik partai berlambang pohon beringin itu yang sudah menyatakan menyatakan mendukung pemerintahan. Politik nasional diharapkan menjadi lebih stabil dengan dukungan dari Golkar.
(Baca: Setya Novanto, Si "Licin" Penuh Kontroversi Pemimpin Baru Partai Golkar)
Dengan dukungan Golkar itu, Pramono meyakini peta perpolitikan tanah air kini sudah berubah. Namun, dia tidak meu berspekulasi lebih jauh soal kemungkinan Golkar meraih kursi menteri di kabinet.
Dia beralasan pemilihan menteri merupakan hak prerogatif seorang Presiden. Selain itu, Presiden belum membicarakan hal itu dengan Golkar.
"Mengenai konfigurasi di dalam kabinet adalah kewenangan sepenuhnya Presiden dan Wakil Presiden. Jadi sampai hari ini Presiden belum membicarakan hal tersebut," ujar Pramono.
(Baca: Ade Komarudin Mundur, Setya Novanto Ketua Umum Golkar 2014-2019)
Sebelumnya, Munaslub Golkar memutuskan, Setya Novanto terpilih menjadi ketua umum.
"Kami tetapkan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar 2014-2019," kata pimpinan sidang, Nurdin Halid.
Kemenangan Novanto diraih setelah Ade Komarudin yang juga saingan berat Novanto, mengundurkan diri. Momen itu terjadi dalam pemilihan putaran kedua.