Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kunjungi Malang, Ketua MPR Sosialisasi Empat Pilar di Hadapan Ribuan Santri

Kompas.com - 13/05/2016, 16:44 WIB
advertorial

Penulis

Safari Kebangsaan Merajut Kebhinnekaan yang menjadi agenda Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) kembali berlanjut. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan kembali bergerak ke arah timur Pulau Jawa. Pada Jumat (13/5), Zulkifli tiba di kota Malang untuk mengunjungi Pesantren Bahrul Maghfiroh di Lowok Waru.

Pesantren ini cukup unik, mengingat ribuan santri yang menuntut ilmu di dalamnya tidak dibebani biaya sepeser pun. Pendidikannya juga sesuai dengan program pemerintah. Selain itu, pesantren yang sudah punya cabang di Mekkah, Arab Saudi, tersebut juga memiliki pusat pembinaan wajib lapor kasus narkoba.

Pada kunjungannya tersebut, Zulkifli sekaligus melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di hadapan ribuan santri dan santriwati. Zulkifli dalam sosialisasi berharap bahwa sesuai dengan empat pilar yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945. Tentunya dengan ketetapan MPR RI, rasa kebhinnekaan harus dipupuk.

Menurutnya, Indonesia memang sangat beragam, terdiri dari beribu suku dan bahasa begitu juga dengan wilayahnya yang terdiri atas banyak pulau. Tidak akan mungkin untuk dijadikan seragam. Namun keberagaman tersebut tidak boleh dijadikan sebagai sumber perpecahan melainkan potensi. Sebab, hal paling penting adalah menjaga keutuhan NKRI.

"Tidak boleh bicara SARA, semua memiliki hak yang sama. NKRI ini berarti di manapun kita berada kita tetap punya hak yang sama, tidak peduli asal kelahiranya dari mana. Karena itu saya katakan mereka yang masih tawuran karena rasa kedaerahan atau tempat kelahiran itu masih primitif!" katanya disambut riuh rendah tawa para santri.

Ini karena NKRI telah disepakati sejak 71 tahun lalu. Terkait dengan Pancasila, Zulkifli mengimbau agar landasan ideologi Indonesia tersebut jangan hanya dihafalkan. Pancasila seharusnya dimengerti dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kalau kita mengimplementasikan Pancasila, kita akan menjadi manusia yang beradab," ujarnya.

Dengan semangat gotong royong, dan permusyawarahan untuk mencapai mufakat, maka keadilan sosial akan tercipta. Keadilan sosial ini menjadi pokok yang serius untuk diwujudkan. Saat ini, begitu marak terjadi kasus pelanggaran moral dan kesusilaan. Berawal dari kasus kekerasan seksual di Bengkulu, kasus-kasus serupa terus mencuat. Mayoritas dipicu oleh miras dan narkoba.

"Keadilan sosial dan pemerataan ekonomi ini masih jadi PR besar. Akibat kemiskinan, tidak bisa sekolah, tidak bisa kerja dan tidak ada nafkah orang bisa saja frustasi dan cari pengalihan dengan miras atau narkoba," ujar Zul. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com