JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Psikologi Politik Hamdi Muluk menilai, ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh ketua umum Partai Golkar yang baru.
Golkar akan melakukan pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali, yang akan dibuka pada Sabtu (14/5/2016) mendatang.
Hamdi mengatakan, ketua umum yang baru harus mampu mengembalikan jati diri Golkar sebagai partai besar.
Hal ini harus dimulai dengan mengonsolidasi kekuatan partai yang sempat terpecah setelah dilanda konflik selama 1,5 tahun terakhir.
"Ini juga berkaitan menyelesaikan menyelesaikan masalah di dalam. Pasca perpecahan dua kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono, bagimana pengurus baru dapat mengkonsolidasi kedua kubu ini," ujar Hamdi, saat dihubungi, Rabu (11/5/2016).
Lainnya, fokus melakukan pengkaderan. Selama ini, Golkar kurang mengakomodasi suara kader muda.
Golkar juga harus mempersiapkan kader-kader terbaiknya untuk maju dalam Pilkada 2017 mendatang.
"Masalah bagaimana Golkar memenangkan pilkada, memenangkan pemilihan legislatif (Pileg), dan pilpres 2019 lebih penting dibandingkan mengurusi isu yang tidak profesional," ujar Hamdi.
Untuk melakukan itu semua, dibutuhkan figur yang mumpuni serta memiliki kemampuan mengelola organisasi besar sehingga bersinar pada pemilu legislatif maupun pilpres 2019.
Pasca reformasi, kata Hamdi, Golkar belum terlihat kader-kader yang layak diusung sebagai RI-1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.