Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mediasi Fahri-PKS Gagal, Sidang Gugatan Lanjut Pembacaan Permohonan

Kompas.com - 09/05/2016, 13:42 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang gugatan yang diajukan politisi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah terhadap PKS di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016), dilanjutkan dengan pembacaan permohonan gugatan.

Agenda ini diputuskan setelah proses mediasi kedua pihak tak menemui kesepakatan.

Fahri Hamzah mengatakan, kedua pihak seharusnya hadir semua sehingga akan menghasilkan kesepakatan.

Namun, sejak proses mediasi berjalan pada pekan lalu, pihak tergugat tidak semuanya hadir.

Lima orang tergugat tidak hadir, yakni Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman serta para anggota Majelis Tahkim Hidayat Nur Wahid, Surrahman Hidayat, dan Abdi Sumaithi, serta Abdul Muiz Saadih selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS.

"Sekarang semua tidak hadir, maka kemudian berarti memang tidak mungkin (terjadi islah)," ujar Fahri di PN Jaksel, Senin(9/5/2016).

Sementara itu, kuasa hukum PKS Zainuddin Paru mengatakan, pihak tergugat tidak hadir dalam proses mediasi hari ini karena hanya menyampaikan proposal atau kesimpulan masing-masing pihak yang diwakili olehnya.

Inti dari resume itu, kata dia, PKS menginginkan mediasi tetap berjalan. 

"Demikian hasil pertemuan pekan lalu, kami selaku kuasa hukum kami sampaikan ke pihak tergugat DPP PKS dan segala sesuatu yang disampaikan," kata Zainuddin.

Ia menilai, Fahri menutup pintu mediasikarena meminta hakim melanjutkan sidang ke tahap pembacaan permohonan gugatan.

"Namun, Pak Fahri menutup pintu mediasi, maka tidak ada jalan lain dari PKS, kecuali mengikuti mekanisme persidangan selanjutnya," ujar Zainuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com