Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Dinilai Telah Abaikan Masyarakat NTT

Kompas.com - 08/05/2016, 17:00 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Barisan pemuda dan mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) melayangkan protes terkait pencalonan Setya Novanto sebagai calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar 13-17 Mei 2016.

Koordinator Barisan Pemuda Mahasiswa NTT Guche Montero mengatakan, sebagai wakil dapil NTT, kontribusi Setya Novanto dinilai minim bagi masyarakat provinsi itu baik dari sisi peningkatan kesejahteraan maupun andil politik.

"Setya Novanto itu terpilih sebagai anggota DPR dari dapil NTT. Namun sampai saat ini saya merasa minimnya kontribusi politik bagi masyarakat NTT," ujar Guche saat memberikan keterangan pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2016).

Lebih lanjut Guche menuturkan, sejak terpilih sebagai anggota parlemen, belum ada perubahan signifikan yang bisa dirasakan masyarakat NTT.

Masih banyak masyarakat NTT yang hidupnya belum sejahtera.

Guche menilai Setya Novanto cenderung mengabaikan kondisi nyata yang dialami masyarakat NTT saat ini.

Alhasil, dia pun menyerukan kepada masyarakat NTT untuk tidak memilih Setya Novanto kembali sebagai wakil rakyat dan melakukam protes apabila Setya Novanto berhasil terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar.

"Ini merupakan pendidikan politik agar masyarakat tidak lagi memilih Setya Novanto sebagai anggota DPR karena tidak ada perubahan yang signifikan," kata Guche.

Selain itu Guche menambahkan, Setya Novanto merupakan figur politisi dengan rekam jejak tidak bersih dari sisi politik maupun hukum.

Dia menyebut Setya Novanto pernah terlibat dalam skandal mega proyek PT Freeport dengan meminta saham dan mencatut nama Presiden Joko Widodo.

Guche pun mengkhawatirkan citra Partai Golkar di mata masyarakat akan semakin memburuk apabila Setya Novanto terpilih sebagai ketua umum.

"Keterlibatan Setya Novanto dalam skandal saham mega proyek PT Freeport, tidak hanya memperburuk citra DPR tapi juga partai Golkar. Peristiwa permintaan saham serta pencatutan nama Presiden Joko Widodo menandai runtuhnya harga diri dan moral pejabat publik," kata Guche.

Oleh karena itu Guche mendesak adanya perubahan kepemimpinan di tubuh Partai Golkar dengan tidak memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak negatif, baik cacat politik maupun cacat hukum akibat perilaku koruptif dan nepotis.

"Ini menjadi catatan moral dari kami. Kami mengharapkan mekanisme yang kredibel dalam memilih pemimpin parpol," dia menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Didesak Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Secara Hukum

Jokowi Didesak Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Secara Hukum

Nasional
Budi Arie: Tidak Ada Negara di Dunia yang Tidak Terkena Serangan 'Ransomware'

Budi Arie: Tidak Ada Negara di Dunia yang Tidak Terkena Serangan "Ransomware"

Nasional
Sidang Vonis Terdakwa Korupsi yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Ditunda

Sidang Vonis Terdakwa Korupsi yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Ditunda

Nasional
Hadiri Rapat DPR untuk Bahas Peretasan Pusat Data Nasional, Budi Arie Dicecar Wartawan

Hadiri Rapat DPR untuk Bahas Peretasan Pusat Data Nasional, Budi Arie Dicecar Wartawan

Nasional
BNPT Diusulkan Angkat Munarman jadi Duta Deradikalisasi

BNPT Diusulkan Angkat Munarman jadi Duta Deradikalisasi

Nasional
Pemerintah Buka Seleksi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional 2024-2029

Pemerintah Buka Seleksi Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional 2024-2029

Nasional
PAN: Apakah Anies Dapat 'Perahu' Maju Pilkada 2024? Belum Tentu Juga...

PAN: Apakah Anies Dapat "Perahu" Maju Pilkada 2024? Belum Tentu Juga...

Nasional
Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Cek Harga di Pasar Temenggoeng Kaltim, Jokowi: Harga Baik, Artinya Distribusinya Bagus

Nasional
Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Mendagri Sebut 178 ASN Ajukan Diri Pindah ke IKN

Nasional
Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Nasional
Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Nasional
BNPT: Teroris 'Bomber' Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

BNPT: Teroris "Bomber" Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

Nasional
Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Nasional
Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Nasional
Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com