Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Tutty Alawiyah di Mata Jusuf Kalla...

Kompas.com - 04/05/2016, 15:27 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan di Kabinet Pembangunan VII era Presiden Soeharto, Tutty Alawiyah, meninggal dunia hari ini, Rabu (4/5/2016) di RS MMC, Jakarta Selatan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla turut hadir melayat ke rumah duka bersama istrinya, Mufidah Jusuf Kalla.

Kalla mengatakan bahwa dirinya sangat mengenal almarhumah Tutty Alawiyah. Hal itu dikarenakan dirinya dengan Tutty adalah saudara ipar. 

"Adik beliau ipar saya. Jadi adik saya nikah dengan adiknya Ibu Tutty. Saya sejak kecil sudah mengenal beliau, saya baca sajak-sajak beliau, puisi," ujar Kalla, Rabu siang. 

Kalla menuturkan, kepergian Tutty merupakan kesedihan bagi negara. Sebab, untuk sekian kalinya Indonesia kehilangan sosok negarawan dan pemerhati perempuan seperti Tutty.

Di mata Kalla, Tutty adalah sosok hebat yang tak lelah berjuang, terlebih dalam soal agama Islam. 

"Beliau luar biasa, baik dalam dakwah dalam negeri maupun luar negeri, menggerakkan majelis taklim dalam hal pemerintahan birokrat," ujar Kalla.

"Itu memberikan suatu langkah-langkah yang sangat baik," ucap Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.

Ia menambahkan, berkat jasa-jasanya itu, Tutty telah diberikan tanda jasa Bintang Mahaputera oleh negara. 

"Ya tentu pada waktunya negara akan memberikan penghargaan. Almarhumah juga sudah punya Bintang Mahaputera, berarti berhak mendapatkan pahlawan sebenarnya," kata mantan ketua umum Partai Golkar itu.

Kompas TV Tutty Alawiyah Wafat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com