Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pleno, Golkar Akan Bahas Tanggal Munaslub dan Setoran Calon Ketum

Kompas.com - 28/04/2016, 08:53 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar akan melaksanakan rapat pleno, Kamis (28/4/2016) pagi.

Sejumlah poin terkait penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) akan dibahas dalam rapat tersebut, termasuk penetapan tanggal pelaksanaan Munaslub.

Pasalnya, pada rapat pleno DPP lalu, ditetapkan bahwa Munaslub akan diselenggarakan tanggal 7 Mei 2016. Namun, ada perubahan sehingga harus digeser ke tanggal 23 Mei 2016.

"Tempat sudah, panitia sudah. Tidak ada perubahan, hanya tanggal saja yang berubah," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Zainuddin Amali saat dihubungi, Kamis pagi.

Amali yang merupakan Ketua Organizing Committee Munaslub juga akan melaporkan kesiapan tempat pelaksanaan, akomodasi, dan lainnya. Ia pun memastikan penginapan serta tempat penyelenggaraan Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Panitia Steering Committee, lanjut Amali, juga akan melaporkan hasil kerjanya terkait kesiapan materi-materi Munaslub. Namun, saat disinggung apakah rapat pleno kali ini juga akan memutuskan setoran calon ketua umum yang belakangan ramai diperbincangkan, Amali enggan berkomentar banyak.

"Tapi, semestinya seluruh rancangan baik agenda acara, tatib, kemudian materi apa saja yang akan dibahas di Munaslub diputuskan melalui pleno," ujarnya.

(Baca juga: Ini Komentar Aburizal soal Usul Setoran Rp 5 Miliar-Rp 10 Miliar Per Calon Ketum Golkar)

Dia pun berharap, pada rapat pleno hari ini, semua hal berkaitan dengan Munaslub dapat dipastikan. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada masukan dan pertanyaan dari peserta rapat lain.

"Kalau seluruh materi yang disampaikan SC sudah siterima, maka itulah materi baku yang akan dibawa ke arena Munaslub nanti," tutur Wakil Ketua Komisi VII DPR.

 

Kompas TV Munaslub Golkar Akan Berlangsung di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com