Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Arief Berharap Pariwisata Jadi Penghasil Devisa Terbesar

Kompas.com - 24/04/2016, 17:01 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap pariwisata dapat menjadi penghasil devisa terbesar untuk Indonesia.

Bahkan, Arief berharap pariwisata menjadi penghasil devisa di atas hasil sumber daya alam Indonesia.

"Jadi di atasnya minyak dan gas bumi, di atasnya batu bara, di atas CPO atau kelapa sawit," kata Arief di sela-sela rapat Koordinasi Bidang kemaritiman yang diselenggarakan PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu (24/4/2016).

Menurut Arief, sektor pariwisata hanya mampu menyerap 10 persen devisa dari sekitar 10 miliar dolar potensi wisata bahari yang dimiliki. Hal ini berada di bawah kemampuan menyerap devisa yang dimiliki negara tetangga.

"Dibandingkan dengan Malaysia sudah 8 miliar dolar AS, kita hanya 1 miliar dolar AS. Padahal potensi kita jauh lebih tinggi," ucap Arief.

Arief menilai, akses menjadi kelemahan Indonesia dalam pariwisata. Ia mencontohkan wisatawan dari Tiongkok yang datang langsung ke Indonesia hanya 37 persen.

"Sedangkan ke negara pesaing misalnya ke Singapura itu 85 persen, Malaysia 78 persen, Thailand 81 persen," kata Arief.

Arief menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan akselerasi dalam membuka akses negara utama, seperti Tiongkok, India, dan, Australia, agar ke Indonesia secara langsung.

Menanggapi reklamasi Teluk Jakarta, Arief berpendapat reklamasi dapat mendukung sektor pariwisata bila memenuhi pengembangan sistem pariwisata.

"Lingkungan, komunitas, dan nilai ekonomi. Ketiganya ini harus balance. Kalau pariwisata itu idenya satu, makin dilestarikan, semakin mensejahterahkan," tuturnya.

Kompas TV Cara Candi Prambanan Memikat Anak Muda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com