Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Anggap Siyono Kunci untuk Ungkap Persenjataan Kelompok Neo Jamaah Islamiyah

Kompas.com - 05/04/2016, 16:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga teroris Siyono dianggap menjadi kunci untuk mengungkap lokasi penyimpanan senjata rakitan milik kelompok Neo Jamaah Islamiyah.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan, Siyono menjabat sebagai kepala staf Tholiah Bithonah, yang bertanggung jawab di bagian persenjataan.

"SY ini saksi kunci, karena dia yang mengetahui keberadaan senjata yang mungkin puluhan atau ratusan," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

"SY yang menggerakkan seluruh gerakan bersenjata di JI," lanjut dia.

Peran Siyono terungkap dari keterangan tiga terduga teroris yang ditangkap sebelumnya, AW, BR, dan DN. Ketiganya mengakui bahwa bunker tempat penyimpanan senjata hanya diketahui oleh Siyono.

"Siyono ini penggantinya Jimmy yang sudah divonis 10 tahun penjara. Dia kepala staf Tholiah Bithonah juga," kata Anton.

Penangkapan Siyono bermula dari hasil pengembangan penangkapan sembilan orang teroris pada Mei 2014. Mereka dikenal sebagai anggota kelompok Jamaah Islamiyah.

Dari mereka, polisi menyita puluhan senjata, granat, ribuan peluru, dan mesin bubut pembuat senjata.

Setelah itu pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pelarangan Kelompok JI di Indonesia. Kemudian sekitar awal 2016, Densus 88 menangkap tiga orang lagi yang mengungkap keterlibatan Siyono.

"Saat ditanya ke mana senjatanya, ternyata udah diambil SY. Karena AF itu sekarang jadi kepala staf untuk senjata," kata Anton.

"Jadi jelas kedudukan SY bukan karena agama dan statusnya, tapi karena memang menyimpan senjata," lanjut dia.

Siyono tewas saat dalam penahanan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Menurut Polri, sempat terjadi perkelahian antara Siyono dengan polisi yang menjaganya di mobil.

Pergulatan itu yang menyebabkan Siyono meninggal dunia. (Baca: Polri: Terduga Teroris yang Meninggal Sempat Pukul Polisi)

Namun, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menemukan adanya indikasi pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan anggota Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri.

(Baca: Kontras Duga Densus 88 Lakukan Pelanggaran HAM terhadap Siyono)

Kompas TV Hasil Otopsi Siyono Diketahui 10 Hari Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com