Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Perindo, Partai Paling Aktif di Media Sosial

Kompas.com - 30/03/2016, 18:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Perindo menjadi partai politik dengan aktivitas media sosial tertinggi di antara yang lainnya.

Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans) Andi Saiful Haq menyebutkan, aktivitas Perindo di media sosial mencapai 2.590 kali. Hampir merata di setiap platform.

"Partai seperti Perindo, dengan 2.509 posting per hari itu sangat luar biasa," ujar Saiful usai peluncuran riset bertajuk Partai Politik Paling Berpengaruh Di Media Sosial di Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Sementara itu, di posisi kedua partai dengan aktivitas media sosial tertinggi adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 933 aktivitas. Sedangkan di posisi ketiga adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 892 aktivitas.

Dua parpol lainnya yang masuk lima besar partai dengan aktivitas media sosial tertinggi adalah Partai Gerindra (625 aktivitas) dan Partai Demokrat (426 aktivitas).

Sedangkan tiga partai di posisi terbawah adalah Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dengan 88 aktivitas, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 85 aktivitas dan Partai Golkar dengan 81 aktivitas.

Dalam pemeringkatan ini, Intrans tak memasukan Partai Hanura yang sama sekali tidak aktif di media sosialnya. Meski begitu, Hanura tetap diikutsertakan dalam penelitian. Meski menjadi parpol paling aktif di media sosial, namun keterikatannya (enggagement) dengan para nettizen sangat kecil.

"Artinya sporadik menyebar konten, tidak terarah, beda dengan PSI dan Gerindra. Walaupun sedikit tapi engagement-nya besar," tutur Saiful.

"Sehingga itu kita indikasikan baru dua parpol yang melakukan kaidah-kaidah media sosial dengan benae," imbuhnya.

Adapun riset dilakukan terhadap lima platform media sosial, yaitu Facebook, Twitter, Google Plus, Instagram, dan Youtube dengan periode riset 1 Februari hingga 14 Maret 2016.

Pengamatan dilakukan terhadap akun resmi partai politik yang dipublikasikan sebagaimana yang diinformasikan melalui iklan atau situs resmi partai.

Jumlah partai politik yang diteliti sejumlah 12 partai, terdiri dari 10 partai politik lama dan 2 partai politik baru, yaitu PSI dan Perindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com