Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Mana Berani Saya Tidak Hadir untuk NU...

Kompas.com - 26/03/2016, 17:20 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com - Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-70 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2016), memecahkan tiga rekor sekaligus. Presiden Joko Widodo hadir dalam puncak peringatan harlah ini.

"Mana berani saya tidak hadir untuk NU. Bisa dimarahi (saya) nanti oleh Bu Khofifah (Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa)," ujar Presiden sembari tertawa, di lokasi kegiatan. Sebelumnya sempat beredar kabar, Presiden diperkirakan batal menghadiri perhelatan ini.

Peringatan Harlah ke-70 Muslimat NU memecahkan tiga rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk acara dengan pemakaian hijab terbanyak, pergelaran rebana oleh muslimat terbanyak, dan peserta terbanyak deklarasi anti-narkoba.

Sekitar 70.000 orang dari seluruh Indonesia menghadiri peringatan harlah. Adapun muslimat yang datang mengenakan hijab dan memainkan rebana mencapai sekitar 50.000 orang. Selain Presiden, hadir pula di sini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Dalam sambutannya, Presiden menyatakan rasa bangga kepada Muslimat NU. Menurut dia, organisasi ini punya peran penting dalam membawa perubahan bangsa. Salah satu wujudnya, sebut Presiden, adalah deklarasi laskar anti-narkoba dalam peringatan harlah.

"Saya bangga dengan adanya laskar anti-narkoba ini, supaya generasi muda tidak terkena (pengaruh penyalahgunaan narkoba)," ungkap Presiden.

Sementara itu, Khofifah yang juga adalah Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo, mengapresiasi kehadiran dan usaha para anggota organisasinya dalam penyelenggaraan harlah.

"Saya bangga, karena semua jemaah patungan untuk ikut acara ini," ujar Khofifah.

Seluruh peralatan yang digunakan dalam peringatan, sebut Khofifah, merupakan hasil patungan para jemaah. Apresiasinya bertambah dengan tiga rekor MURI yang tercipta dari peringatan harlah ini.

Muslimat NU merupakan organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan untuk para perempuan, sebagai salah satu sayap organisasi NU. Lahir pada 29 Maret 1946, Muslimat NU bertujuan mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial.

Muslimat NU tersebar di 34 provinsi di Indonesia dan tercatat memiliki 554 cabang di tingkat kabupaten kota serta 5.222 anak cabang di tingkat kecamatan. Adapun di tingkat desa atau kelurahan, tercatat ada lebih dari 36.000 kepengurusan ranting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

Kagetnya Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, Padahal Sempat Lempar Kode

Nasional
Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Sudirman Said Siap Lawan Anies di Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Nasional
Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com