"Jadi kalau dua orang Joko memimpin ibukota Jakarta ini, Insya Allah pastinya jauh lebih berkah," tutur Joko saat dihubungi, Sabtu (19/3/2016).
"Duo Joko memimpin ibukota dan negara. Sudah sangat banyak contoh-contoh pemimpin yang namanya Joko," sambungnya.
Ia mengaku telah melakukan safari komunikasi politik dengan kader-kader partai politik lain, khususnya dengan politisi Partai Gerindra, Mohammad Sanusi.
Begitu pula dengan kandidat eksternal partai seperti Sandiaga Uno.
Terkait siapa nama yang akan dimajukan partainya, lanjut Joko, secara teknis akan dimusyawarahkan.
Namun, Anggota Komisi VII DPR RI tersebut menuturkan, saat ini fokus PPP masih kepada persiapan Muktamar islah yang diharapkannya dapat dilaksanakan sedini mungkin, setidaknya April 2016.
Adapun, terkait deklarasi pencalonannya ke kontestasi Pemilu Gubernur DKI Jakarta, lanjut dia, akan dilakukan setelah Muktamar.
"Setelah Muktamar PPP ya. Kalau sekarang kan masih kontraproduktif karena PPP-nya belum satu," ujar Joko.