JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana menghargai langkah Partai Demokrat jika mempersiapkan Ani Yudhoyono sebagai calon Presiden untuk pemilu 2019.
Namun, Dadang menilai, akan lebih baik jika Demokrat ikut membantu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang tengah berjalan dan tidak terburu-buru memikirkan pilpres.
"Hanura mengajak semua elemen, termasuk Partai Demokrat untuk bersama-sama, bahu membahu ikut menyelesaikan berbagai persoalan bangsa ini," kata Dadang saat dihubungi, Rabu (16/3/2016).
Sekretaris Fraksi Hanura di DPR ini mengatakan, suksesnya bangsa ini menghadapi berbagai persoalan ekonomi akan sangat ditentukan oleh kebersamaan semua elemen.
(baca: Ikrar: Bu Ani Pernah Jadi Apa? Kasihan Bisa Dipermalukan Kalau Jadi Capres)
Semua pihak lebih baik berkonsentrasi untuk menyelesaikan dulu berbagai persoalan yang dihadapi saat ini, seperti pertumbuhan ekonomi yang masih belum menggembirakan, masalah pemerataan pembangunan, pengangguran dan kemiskinan.
"Kita fokus dulu ke sana, adapun masalah perebutan kursi Presiden ada waktunya yang tepat," ujar Dadang.
Wacana Ani sebagai bakal capres Demokrat muncul setelah adanya pengakuan dari Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul. (Baca: Demokrat Mulai Persiapkan Ani Yudhoyono Jadi Capres 2019)
Ruhut mengakui bahwa gambar Ani Yudhoyono Capres Demokrat 2019 yang beredar di media sosial adalah buatan tim DPP Demokrat.
Dalam foto tersebut, Ani menggunakan baju berwarna biru khas Demokrat melambaikan tangan dengan latar belakang bendera Merah Putih. (baca: Pasek: Dulu secara Politis Ibu Ani "The Real President", Nanti Bisa Jadi Presiden)
Foto dilengkapi tulisan "Lanjutkan!" dan juga tagar "#AniYudhoyono2019".
Berbeda dengan Ruhut, Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari mengatakan, hingga saat ini tidak ada pembahasan soal calon presiden 2019 di internal partainya. (baca: Demokrat: Belum Ada Pembahasan Capres 2019)
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya masih fokus pada konsolidasi di daerah untuk menghadapi Pilkada serentak 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.