Jumat, (04/03/2016), Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menjadi salah satu pembicara dalam acara Seminar Nasional Mencari Peta Jalan Haluan Negara untuk Indonesia Masa Depan.
Turut hadir sebagai pembicara, yaitu Ketua Forum Rektor Indonesia Prof. Dr. Suyatno, mantan Hakim Konstitusi RI Dr. Harjono, SH. MCL, Pusat Kajian MPR RI Prof. Dr. Syamsul Maarif, dan Mantan Ketua MK Prof. Dr. Mahfud MD sebagai Keynote Speaker.
Di hadapan Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara (APHTN) yang menjadi peserta seminar, Zulkifli Hasan mengatakan perlunya Haluan Negara untuk masa depan Indonesia, khususnya dalam hal perencanaan pembangunan, politik, teknologi, ketahanan pangan, hingga sosial dan budaya.
"Menyikapi perkembangan terkini, salah satunya sebentar lagi kita akan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), untuk itu, perlu ada Haluan Negara menyangkut kebijakan ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan, serta wawasan kebangsaan. Jadi semuanya komprehensif. Bagaimana menghadapi seratus tahun yang akan datang," ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli, MPR sudah memutuskan Rapat Gabungan melalui tahapan-tahapan.
Pokoknya kita tidak mau sembarangan merubah konstitusi,” tegasnya.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa tahapan-tahapan tersebut melalui diskusi dengan para pakar hukum tata negara, lalu dengan ormas-ormas, dan lembaga-lembaga negara terkait, seperti TNI dan Polri, serta Kementerian.
Kemudian ada public hearing, dan kita akan tanya kepada rakyat,” jelas Zulkifli.
Ketua MPR juga menekankan bahwa Gambaran Besar Haluan Negara nantinya tidak akan mengubah sistem presidensil yang saat ini dianut oleh Indonesia, tidak akan dirubah menjadi parlementer.
Presiden akan tetap dipilih oleh rakyat, namun visi misinya harus dirumuskan kembali agar sesuai dengan haluan negara,” kata Zulkifli.
Terakhir, Zulkifli juga menegaskan bahwa rancangan Haluan Negara ini bukan untuk MPR RI yang sekarang, melainkan untuk MPR RI berikutnya.
Kalau sampai terjadi amandemen, itu untuk yang akan datang. Jadi benar-benar orisinil,” tutupnya. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.