Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Ahok Diminta Bersinergi dengan PDI-P

Kompas.com - 03/03/2016, 11:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris berharap komunitas pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) alias Teman Ahok dapat bersinergi dengan partai politik.

Menurut Charles, Teman Ahok memiliki kesamaan menilai kinerja Ahok-Djarot Syaiful Hidayat dalam memimpin Jakarta.

"Demi Jakarta yang lebih baik, seyogyanya komunitas pendukung juga dapat bergotong royong dengan partai politik bagi kebaikan figur yang mereka dukung," kata Charles, Kamis (3/3/2016), melalui pernyataan tertulis.

Charles meyakini bahwa Ahok juga menginginkan ada komunikasi dan sinergi yang baik antara partai pengusung dengan komunitas pendukungnya. (baca: Pesan Teman Ahok kepada Parpol yang Mulai Lirik Ahok)

Hal inilah yang dianggap Charles tidak sepenuhnya ditangkap oleh publik sehingga memunculkan persepsi bahwa Ahok hanya akan maju dalam Pilgub DKI 2017 melalui jalur independen.

Meski di sisi lain, kata Charles, perlu ada mekanisme di internal PDI-P untuk memberikan dukungan terhadap Ahok dalam Pilgub DKI 2017.

Charles meyakini, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan mengambil keputusan terbaik untuk warga Jakarta.

"Kehadiran komunitas pendukung merupakan wujud partisipasi publik yang belum dapat terakomodasi oleh partai politik," kata Charles.

Selama ini, Teman Ahok mendorong Ahok maju Pilkada DKI Jakarta melalui jalur independen. (baca: Teman Ahok: Bulan Mei, Ahok Akan Deklarasikan Diri sebagai Cagub DKI Independen)

Untuk itu, Teman Ahok berupaya mencapai target pengumpulan 1 juta fotokopi KTP yang menjadi syarat seorang bakal calon dapat maju dalam Pilkada melalui jalur independen.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI-Perjuangan DKI Gembong Warsono mengatakan, partainya tidak mungkin mendukung Ahok, namun membiarkannya maju lewat jalur independen.

Gembong mengatakan, PDI-P masih bisa bersinergi dengan Teman Ahok. Dengan catatan, PDI-P yang memimpin dalam hubungan itu. (baca: Cibiran Pedas Elite PDI-P untuk Kepercayaan Diri Teman Ahok)

"Kalau Ahok mau lewat jalur independen, kita pasti enggak dukung dia. Partai pemenang disuruh dukung Teman Ahok, yang enggak-enggak aja. Apa kata dunia?" ujar Gembong di Gedung DPRD DKI, Jalan kebon Sirih, Rabu (2/3/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com