SAMPANG, Kompas.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan alumni program Pelatihan Kepeloporan Pemuda yang tergabung dalam Pemuda Relawan Kemenpora membangun Posko Pemuda Relawan Kemenpora untuk membantu korban banjir di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Sejak Senin (29/02/2016), Pemuda Relawan yang telah ‘lulus’ dari program Pelatihan Kepeloporan Pemuda tersebut menyiapkan bantuan di tengah banjir bandang yang merendam kota Sampang sejak Sabtu (27/2), yang mengakibatkan aktivitas warga dan arus lalu lintas lumpuh total.
Pemuda Relawan yang turut bergabung dan mendirikan Posko Pemuda Relawan Kemenpora tersebut berasal dari empat kabupaten di Madura. Mereka mendirikan posko di Jalan Rajawali RT 02 RW 03 tepat di tengah-tengah kota Sampang.
Banjir bandang yang melanda Sampang telah menghentikan aktivitas warga dan mengancam korban jiwa. Ketinggian air yang membanjiri pemukiman paling rendah mencapai dua meter, sehingga sebanyak 11.468 kepala keluarga (KK) atau kurang lebih 34.225 jiwa yang tersebar di 15 desa dan 4 kelurahan dari 3 kecamatan menjadi korban terdampak langsung. Sedangkan warga yang bertahan di dalam rumah harus dievakuasi dan membutuhkan pertolongan secepatnya.
Koordinator Posko Pemuda Relawan Kemenpora, Abdul Hamid (28 Tahun), yang ditemui di sela persiapan distribusi bantuan logistik menyampaikan bahwa, posko ini didirikan sebagai bentuk kepedulian bersama dari para pemuda se-Madura untuk membantu para korban banjir di Sampang.
"Dengan bekerjasama dan bantuan dari pihak Kementerian Pemuda dan Olah Raga, mulai hari ini kami dari tim relawan muda akan membagikan kurang lebih 1.000 paket bantuan yang terdiri dari nasi bungkus, mie instan, air mineral, dan obat-obatan ke warga di lokasi yang terisolir," ungkapnya pada Senin (29/02).
Selain itu, tambah Hamid, pihaknya akan melakukan kerjabakti dengan relawan muda Nahdlatul Ulama (NU) untuk melakukan aksi bersih-bersih tempat ibadah di kampung-kampung terlanda banjir. Sebab, ketika air sudah surut warga akan disibukkan dengan membersihkan rumahnya masing-masing sementara masjid, musholla atau langgar kerap terabaikan.
"Untuk itu kami sebagai kaum muda, dalam 3 hari ke depan akan bekerja membersihkan masjid, mushalla, langgar yang kotor karena banjir sampai benar-benar suci, bersih dan harum agar bisa segera ditempati untuk melaksanakan ibadah,"tegasnya.
Musibah banjir yang melanda kota Sampang, membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi turut prihatin dan berharap musibah serupa tidak kembali datang di musim penghujan selanjutnya.
“Semoga posko yang dibangun para Pemuda Relawan Kemenpora dapat memberikan bantuan secara maksimal atau setidaknya mampu meringankan beban warga dalam menghadapi bencana banjir,” kata Menpora. (*/)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.