JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, mengatakan, ketua umum Golkar ke depan tidak boleh memiliki potensi masalah hukum.
Menurut dia, syarat itu merupakan suara dari kader-kader Golkar di 18 provinsi yang sudah dikunjungi oleh Ade Komarudin.
"Calon tidak boleh memiliki potensi masalah hukum agar partai tidak terbebani dan tidak menjadi beban partai di kemudian hari," kata Bambang di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Selain itu, lanjut Bambang, kader di daerah juga menginginkan sosok ketua umum Golkar yang bisa diterima pemerintah. (Baca: Politik Uang, Mana Tahan...)
Dengan begitu, diharapkan peristiwa dualisme kepemimpinan di internal Golkar tidak terjadi lagi.
"Jangan sampai terulang lagi peristiwa lalu, yaitu kepengurusan digantung," ujar Wakil Bendahara Umum Partai Golkar ini.
Terakhir, lanjut Bambang, kader-kader di daerah juga menginginkan figur yang mampu merangkul semua pihak. Sosok tersebut dibutuhkan demi soliditas partai ke depan.
"Para kader capek soal konflik," ujar anggota Komisi III DPR ini.
Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan berlangsung pada April 2016 di Jakarta diramaikan sejumlah kandidat yang akan berebut kursi ketua umum.
Mulai dari ketua DPR, bupati, hingga politisi senior Golkar ikut terjun dalam bursa calon ketua umum Golkar 2016.
Hingga saat ini, sejumlah nama tersebut mengerucut menjadi 10 nama. (Baca: Ini Profil 10 Calon Ketum Golkar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.