Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ivan Haz, PPP Minta MKD Beri Putusan Adil

Kompas.com - 25/02/2016, 19:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) telah membentuk panel untuk mengusut kasus dugaan pelanggaran kode etik anggota Fraksi PPP, Ivan Haz.

Fraksi PPP pun menyerahkan sepenuhnya putusan yang nantinya akan dijatuhkan MKD kepada Ivan.

"Terserah MKD, apa yang menurut MKD adil, dan sesuai dengan kode etik," kata anggota Fraksi PPP Arsul Sani dalam pesan singkatnya, Kamis (25/2/2016).

Arsul mengatakan, sejauh ini sikap PPP masih menunggu hasil putusan MKD. Meski demikian, ia memastikan, fraksinya akan menerima apapun keputusan yang akan dihasilkan.

"Kami persilakan MKD memberikan putusan yang dianggap rasa keadilan sesuai dengan kode etik, kan PPP sejak awal menyerahkan sepenuhnya ke MKD," kata dia.

Ivan sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kasus penganiayaan terhadap pembantunya. Kasus kekerasan itu juga ditangani oleh MKD.

Anggota MKD Maman Imanulhaq menilai, sulit bagi Ivan untuk berkelit dari kasusnya. Sebab, MKD telah mendapatkan rekaman CCTV yang menunjukkan aksi penganiayaan tersebut.

(Baca: Bentakan Ivan Haz Sebelum Pukul PRT Berbunyi "Saya Ini Anggota DPR, Anak Hamzah Haz!")

"Kami di MKD sudah melihat bahwa tidak ada celah untuk Ivan bertahan di DPR karena kasus kekerasan terhadap PRT itu zero tolerance. Lalu, panel akan sulit cari keputusan lain, kecuali Ivan itu dipecat dari DPR," kata Maman di Kompleks Parlemen, Kamis.

Baca: Inilah Tindakan Kasar Ivan Haz dalam CCTV)

Tindakan kekerasan yang dilakukan Ivan Haz juga dinilai telah mencoreng institusi DPR, apalagi Ivan juga jarang hadir di DPR. (Baca: Terjaring Operasi Narkoba, Ivan Haz Terancam Dipecat dari DPR)

"Saya rasa kasus Ivan ini bikin wajah DPR semakin suram karena jarang masuk, lakukan kekerasan dengan arogan," ucap Maman.

Selain kasus penganiayaan, Ivan diduga terlibat dalam kelompok jaringan narkoba yang digerebek oleh Polisi Militer TNI dan kepolisian di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com