Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yohana: Saya Menolak Keras Aksi LGBT, Awasi Anak-anak!

Kompas.com - 15/02/2016, 13:36 WIB
Muhamad Malik Afrian

Penulis

KOMPAS.com - Komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia kini makin terlihat aktivitasnya. Pro dan kontra turut hadir ketika isu itu mulai mencuat ke publik. Tak hanya itu, kini LGBT juga mengincar anak-anak sebagai modusnya.  

Di Indonesia, seperti dikutip dari Kompas.com pada September 2015 lalu, komunitas LGBT Jakarta mulai terlihat aksi di publik. Pada saat itu, komunitas tersebut meramaikan Hari Perdamaian Internasional yang digelar The Wahid Institute dan gerakan Indonesa #BeraniDamai. Mereka mengibarkan bendera pelangi sebagai tanda dukungannya terhadap LGBT di Indonesia. 

Pasalnya, kini LGBT sudah mulai mengintai anak-anak sebagai modus barunya di Indonesia. Meski tingkat kekerasan anak semakin tinggi dari tahun ke tahun, kekhawatiran orang tua semakin was-was terhadap aksi LGBT yang mengincar anak-anak.

Belum lama ini pada awal Januari 2016 lalu, dari pemilik akun twitter bernama @gaykids_botplg itu banyak memasang foto mesum sesama jenis hingga foto anak-anak. Bahkan, beberapa dari anak-anak tersebut secara terang-terangan meminta teman kencan lewat media sosial.

Terkait, dalam aksi melindungi anak-anak Indonesia, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mendeklarasikan gerakan nasional stop kekerasan terhadap anak, termasuk untuk melindungi anak terhadap aksi dari LGBT di Indonesia.

"Saya pikir ini memang modus baru yang muncul dengan melibatkan anak-anak dalam aksi dari para LGBT. Untuk itu, kami sudah membuat kesepakatan untuk membuat pertemuan bersama dalam membicarakan hal ini dengan pihak terkait," ujar Menteri Yohana Yembise saat diwawancarai di Gelora Bung Karno, Minggu (14/2/2016).

Menteri Yohana menambahkan, meski LGBT memang sudah marak terjadi di kalangan orang dewasa. Namun, sungguh tak disangka jika anak-anak juga menjadi incaran dari komunitas tersebut.

"Yang jelas, saya sangat menolak keras terhadap kegiatan LGBT yang melibatkan anak. Untuk menghindari wabah LGBT pada anak, kami bersama-sama kementerian lainnya akan melakukan tindakan. Salah satunya dengan turut mengawasi atau menutup situs berbau pornografi, khususnya mengenai LGBT ini," katanya.

Melalui kampanye ini, Yohana juga menghimbau agar para orang tua juga mengambil perannya untuk terus mengawasi anak-anaknya saat menggunakan gadget. Dengan begitu, semua pihak bisa bersama-sama mengawasi anak-anaknya terhadap konten pornografi ataupun aksi LGBT yang kian marak di media sosial saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com