Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Sebut Rusli Paloh Pernah Minta Rp 250 Juta untuk Islah

Kompas.com - 10/02/2016, 15:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengaku, pernah ada permintaan uang dari kakak kandung Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Rusli Paloh.

Ia menduga permintaan tersebut berkaitan dengan upaya islah yang akan dilakukan antara Gatot dan Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

"Permintaan untuk islah itu kan saran dari istri saya, bahwa islah cara terbaik. Maka kami ketemu salah satunya dengan Rusli Paloh," ujar Gatot di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Gatot mengatakan, akhirnya ia bertemu dengan Rusli melalui perantara pria bernama Kardi. Menurut Gatot, Kardi merupakan paman Surya Paloh yang merawatnya sejak kecil. (baca: Nikahi Evy Susanti, Gatot Pujo Hampir Diinterpelasi DPRD Sumut)

"Makanya kami bisa ketemu dengan Rusli. Kami cerita-cerita. Lalu paginya Kardi masih di situ. Katanya, diminta uang dari Rusli Rp 250 juta," kata Gatot.

Gatot tidak menjelaskan adanya penolakan dari dirinya terhadap permintaan itu. Yang jelas, Gatot mengaku tidak pernah memberi uang kepada Rusli. (baca: Rio Capella Mengaku Diminta Kawal Islah Gatot-Erry)

"Kami tidak pernah serahkan (uang). Saya tidak pernah berikan," kata Gatot.

Gatot mengatakan, upaya islah tak hanya diupayakan Gatot melalui Rusli. Gatot juga meminta Patrice Rio Capella selaku Sekretaris Jenderal Partai Nasdem ketika itu dan Otto Cornelis Kaligis selaku Dewan Kehormatan Partai Nasdem saat itu.

"Pertemuan itu kan akumulasi dari berbagai cara. Ke Rio kami lakukan, ke OC juga, lalu ke Rusli," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com