Narapidana terorisme yang sudah kooperatif rencananya akan dikumpulkan atau dipindahkan ke sana untuk diberikan proses pembelajaran dan pemahaman deradikalisasi. Pemindahan dilakukan karena para napi kooperatif juga merasa terancam di lapasnya yang lama.
"Kami banyak mendapat masukan dari para napi yang sudah kooperatif. Mereka merasa terancam di sana oleh rekan-rekannya yang masih radikal keras sehingga mereka perlu dipindahkan," kata Saud di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
(Baca: Lapas Khusus Teroris Siap Beroperasi )
Pemikiran tersebut, kata Saud, sudah dipaparkan di rapat terbatas dengan presiden. Penandatanganan nota kesepahaman juga telah dilakukan BNPT dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk ditindaklanjuti.
"Napi yang sudah kooperatif kenapa tidak? Daripada dia nantinya menjadi radikal lagi," tambahnya.
(Baca: Diprotes SBY, Gedung Lapas Khusus Teroris di IPSC Batal Digunakan)
Namun, untuk memindahkan para napi terorisme yang sudah kooperatif tersebut ke lapas Sentul, kata Saud, dibutuhkan aturan khusus. Pertama, terkait legalitasnya. Kedua, terkait personil yang akan mengawal lapas itu, termasuk administratif.
Ia pun mengupayakan agar pemindahan ke Lapas Sentul ini bisa dilakukan secepatnya karena kapasitas lapas yang sudah membludak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.