JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Densus 88 Antiteror, AKBP Untung Sangaji, mengisahkan pengalamannya saat baku tembak melawan pelaku pengeboman di kawasan Thamrin, Kamis (14/1/2016) siang.
Hari itu, ia kebetulan berada di kedai kopi yang berada tak jauh dari lokasi ledakan. Begitu mendengar ledakan bom, ia langsung menghubungi atasannya.
"Atasan saya bilang, 'Lakukan yang terbaik yang kamu bisa'. Kami, satgas bom, bukan menjauh, melainkan wajib mendekat," ujar Untung di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Untung pun merapat ke tempat kejadian perkara. Ternyata, ada ledakan di pos polisi di depan Gedung Sarinah. Terlihat beberapa mayat terkapar di depan pos polisi.
Untung langsung menyelamatkan polisi yang terkena bom dan berteriak ke sekitar meminta dipanggilkan ambulans.
Namun, alih-alih respons yang didapatkan, Untung malah melihat sekerumunan warga berfoto selfie dengan latar lokasi ledakan bom.
"Ini orang-orang malah selfie. Foto-foto di situ," kata Untung.
Setelah itu, aksi tembak-menembak mulai banyak terjadi. Para pelaku mulai menembaki para polisi yang berjaga.
Namun, yang mengherankan Untung, warga masih berkerumun di pinggir Jalan Thamrin, menyaksikan aksi tersebut.
"Tiga kali saya dengar tembakan. Tidak lama, yang selfie ada yang jatuh. Baru mereka berlarian semua," kata Untung.
Korban yang disebut Untung melakukan selfie itu ditembak di bagian belakang kepala karena membelakangi pelaku penembakan. Namun, Untung tidak menyebut identitas korban yang dimaksud.
Kemudian, pelaku yang menggendong ransel di belakangnya itu berjalan ke arah Starbucks. Di sana, kata Untung, ia membagi tugas dengan Ipda Tamat yang juga mengincar pelaku. Setelah itu, muncul ledakan di depan Starbucks.
"Pas ledakan bom di depan Starbucks, hitungan mundur lima, langsung saya tembak," kata Untung.
Seusai melumpuhkan pelaku di depan Starbucks itu, terdapat satu korban warga negara asing. Pria tersebut mencoba melambaikan tangan ke arahnya, menandakan dirinya masih hidup.
"Saya samperin. Begitu lihat saya, dia mencoba cium tangan saya. Saya... Saya terharu," tutur Untung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.