DPR memprotes KPK yang membawa serta Brimob bersenjata saat penggeledahan, pekan lalu.
Padahal, petugas bersenjata lengkap diperbolehkan dalam undang-undang untuk mendampingi penyidik KPK.
"Seharusnya Pimpinan DPR menghindari untuk membela sesama korps DPR tanpa melihat fakta kebenarannya," ujar Indriyanto melalui pesan singkat, Selasa (19/1/2016).
Menurut Indriyanto, loyalitas menjaga DPR, meski untuk hal yang salah, akan membuat citra DPR mrnjadi negatif.
Ia khawatir, nantinya akan muncul stigma bahwa DPR subjektif dalam mendukung pemberantasan korupsi.
Terlebih lagi, adu mulut antara penyidik KPK dengan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah terrjadi saat KPK hendak menggeledah ruangan Wakil Ketua Komisi V Fraksi PKS Yudi Widiana. Keduanya merupakan kader dari partai yang sama.
"Sedangkan waktu geledah PDI-P, Fahri diam saja tuh. Dan tiba-tiba terkait ruangan Yudi barulah protes," kata indriyanto.
Indriyanto mengatakan, proses penggeledahan dilakukan KPK bertujuan untuk penegakan hukum sesuai prosedur yang berlaku. Semestinya, proses tersebut tidak dihalang-halangi.
"Esprit de corps (kesetiakawanan), semangat ini seharusnya dilandaskan suatu kebenaran, bukan kesalahan. Tapi tetap ada semangat korps untuk membela," kata dia.
Dukung Fahri
Seluruh pimpinan DPR dan pimpinan fraksi mendukung sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memarahi penyidik KPK terkait penggeledahan di Gedung DPR dengan anggota Brimob bersenjata.
Dalam rapat pimpinan DPR dan seluruh pimpinan fraksi, disepakati untuk memanggil pimpinan KPK dan Polri pada pekan depan demi membicarakan masalah ini.
Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, DPR juga akan mengundang Panglima TNI serta Kepala BIN untuk membicarakan standar pengamanan DPR sebagai obyek vital negara.
Penggeledahan itu dilakukan terkait kasus yang menjerat anggota Komisi V Fraksi PDI-P, Damayanti Wisnu Putranti, yang diduga menerima suap terkait proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain menggeledah ruangan Damayanti, petugas juga menggeledah ruangan anggota Komisi V Fraksi Partai Golkar, Budi Supriyanto dan ruangan Wakil Ketua Komisi V Fraksi PKS Yudi Widiana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.