Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfudz Siddiq: Tidak Ada ISIS, yang Ada Hanya Kelompok Radikal Lama

Kompas.com - 16/01/2016, 13:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq ragu akan isu berkembangnya Negara Islam Irak Suriah atau ISIS di Indonesia.

Ia menduga bahwa pelaku terorisme yang menyerang kawasan Sarinah pada Kamis (14/1/2016) merupakan orang-orang lama. (Baca: BIN Akui Sudah Mendeteksi Potensi Teror ISIS Sejak November 2015)

"Tidak ada ISIS, yang ada hanya kelompok-kelompok radikal lama yang kemudian bermetamorfosis dan berafiliasi dengan jaringan ISIS," kata Mahfudz, Sabtu (16/1/2016) di Jakarta.

Terkait peristiwa teror yang mengatasnamakan agama, Mahfudz Siddiq berharap agar setiap lapisan masyarakat menjalankan keyakinan beragamanya dengan benar. "Pemahaman agama yang benar penting dilakukan," kata Mahfudz.

Hal senada diutarakan Direktur Eksekutif Research Institute for Democracy and Peace Hermawan Sulistyo. (Baca: Jejak Bahrun Naim, dari Upaya Penyerangan Obama hingga Calon Pemimpin ISIS)

Menurut Sulistyo, pelaku pengeboman di kawasan Sarinah merupakan jaringan lama karena salah satunya adalah residivis. "Afif itu kan ditahan sebelum kemunculan isu ISIS di Indonesia," ujar dia. 

Sementara itu, Jumat (15/1/2016), Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai keberadaan kelompok bersenjata ISIS di Indonesia. (Baca: Menag Belum Bisa Pastikan Ada ISIS di Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com