Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Pengawasan Khusus untuk Penumpang dari Timur Tengah di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 15/01/2016, 21:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Bandara Soekarno-Hatta tidak mengintensifkan pengamanan di Terminal 2 yang merupakan tempat keberangkatan dan kedatangan penerbangan internasional, menyusul peristiwa teror di kawasan Sarinah, Kamis (14/1/2016).

Kelompok di balik otak pengeboman dan penembakan di Sarinah kemarin disinyalir bagian dari jaringan ISIS, yang awalnya beroperasi di Irak dan Suriah.

"Kaitan dengan ISIS, penumpang dari Timur Tengah maupun Suriah belum ada perintah untuk diawasi," kata Wakapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Ajun Komisaris Besar Ady Soeseno, Jumat (15/1/2016) malam.

Ady menjelaskan, jika ada terduga teroris yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, bukan ditangani oleh kepolisian setempat, melainkan oleh Densus 88/Antiteror.

Dari pengalaman selama ini, sebelum terduga teroris mendarat di bandara, pihak Densus 88 sudah terlebih dahulu menjemput dan melakukan prosedur seperti mengamankan, mengidentifikasi, dan menindaklanjuti informasi yang mereka terima.

"Jadi bukan kami, sudah Densus yang menangani," tutur Ady.

Pihak bandara, dalam hal ini PT Angkasa Pura II bersama Polri dan TNI, sudah meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah bandara sejak kemarin.

Aspek keamanan yang ditingkatkan tersebar di semua bagian bandara, mulai dari area umum, tempat masuknya penumpang, hingga kendaraan yang berlalu-lalang di sekitar area bandara.

Senior General Manager (SGM) Bandara Soekarno-Hatta Zulfahmi menyebutkan, fasilitas seperti x-ray, metal detector, dan pemeriksaan badan penumpang, ikut ditingkatkan.

Jika metal detector memberi pesan adanya benda mencurigakan, walaupun hanya benda biasa yang mengandung besi, tetap akan diperiksa dengan saksama.

"Kami juga akan mengoperasikan full body scanner machine untuk meningkatkan faktor keamanan dan keselamatan," ujar Zulfahmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com