Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Sengketa Hasil Pilkada, KPU Percayakan kepada MK

Kompas.com - 05/01/2016, 21:43 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi akan mulai menyidangkan perkara perselisihan hasil pilkada pada Kamis (7/1/2016) mendatang.

Terkait hal tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik menyatakan bahwa KPU menaruh kepercayaan yang tinggi terhadap majelis hakim konstitusi untuk menyidangkan perkara PHP.

"Kepercayaan kami bertumpu pada hasil kerja para hakim yang akan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutur Husni saat ditemui di Swiss-Bel Hotel, Jakarta, Selasa (5/1/2016).

"Semakin ke sini tingkat kepercayaan publik terhadap mahkamah semakin tinggi," ujarnya.

Pernyataan tersebut diberikannya juga untuk menanggapi keresahan di masyarakat yang mengkhawatirkan MK tidak akan meloloskan permohonan yang tidak memenuhi syarat selisih suara seperti diatur dalam Pasal 158 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada.

Menurut Husni, KPU dan jajarannya di daerah akan menyiapkan secara optimal segala sesuatu yang dibutuhkan dalam persidangan, baik berupa keterangan jawaban atau pun alat bukti tanpa terpaku dengan selisih hasil suara.

Ia menambahkan, pihak penyelenggara pemilu khususnya KPU dan KPU Daerah juga berposisi sebagai pencari keadilan sehingga tak akan mendahului keputusan majelis.

Menurut Husni, pihak KPU hingga saat ini tak pernah mengusulkan apapun terkait proses persidangan perselisihan hasil itu. 

KPU juga tidak pernah membuat opini-opini yang membuat majelis hakim konstitusi tidak nyaman.

"Bagi kami apapun yang menjadi putusan majelis akan kami ikuti. Kami minta agar putusannya dibuat seadil-adilnya, termasuk bagi pihak termohon," kata Husni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com