Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Ajak Kaum Muda Rayakan Tahun Baru Tanpa Miras

Kompas.com - 25/12/2015, 08:21 WIB
MOJOKERTO, KOMPAS.com- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat terutama kaum muda untuk merayakan pergantian tahun tanpa minuman keras (miras).

"Bapak dan ibu, janji kita rayakan tahun baru tanpa miras. Ini perlu diingatkan, terutama untuk anak-anak muda," kata Mensos di depan ribuan masyarakat Mojokerto yang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan ada kebiasaan kalau sudah mendekati tahun baru, miras oplosan banyak beredar. Kebiasaan itu yang diminta untuk benar-benar dihilangkan mengingat bahayanya berujung pada kematian.

Sebelumnya, di hadapan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Mojokerto, Khofifah Indar Parawansa meminta Muslimat NU Jawa Timur melakukan dakwah bahaya minuman keras (miras) dan pergaulan bebas, terutama kepada remaja.

Tingginya angka kehamilan tidak diinginkan, ia mengungkakan, banyak memicu penggunaan obat peluntur kehamilan di kalangan perempuan. Hasil dari penggunaan obat ilegal itu justru meningkatkan angka kelahiran tidak diinginkan.

"Saya dikirimi foto oleh Prof Nasaruddin Umar dengan anak perempuan yang diberi nama sama dengan saya dan mengalami disabilitas karena ibunya gunakan obat peluntur kehamilan sehingga justru kelahirannya tidak normal," ujar dia.

Kondisi ini, sebut Khofifah, menjadi "pekerjaan rumah" (PR) bagi Muslimat NU untuk terus berdakwah, membangun kesadaran masyarakat.

"Kadang ini tidak jadi fokus dakwah kita. Makanya peta baru dakwah yang bisa kuatkan konstruksi sosial di masyarakat," katanya.

Sedangkan terkait konsumsi miras oplosan, Khofifah mengatakan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek sempat menjelaskan bahaya miras oplosan.

"Alkohol oplosan yang kadarnya menjadi tidak karuan justru membekukan aliran darah dengan cepat dan jika bagian jantung terkena langsung meninggal. Dampaknya paling cepat terkena di mata dan jadi buta permanen," ujar Khofifah.

Kementerian Kesehatan mencatat 10-13 orang buta permanen dalam sebulan karena konsumsi miras oplosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com