Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Sebut Pemprov Kaltara Lalai Antisipasi Konflik Pasca-pilkada

Kompas.com - 22/12/2015, 11:55 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengakui bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara lalai dalam mengantisipasi konflik terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2015.

Selanjutnya, Mendagri akan memberikan teguran keras terhadap penjabat yang bertanggung jawab.

"Permasalahan mengapa kasus ini terjadi karena ada ketidaksiapan dari aparat terpadu. Padahal, dari hasil pemetaan sudah diprediksi bahwa tahap penghitungan ini rawan konflik," ujar Tjahjo melalui pesan singkat, Selasa (22/12/2015).

Selain itu, penjabat Gubernur serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah juga kurang peka terhadap situasi keamanan.

(Baca: Kantor Gubernur Kaltara dan Dua Mobil Dinas Terbakar dalam Ujuk Rasa Rekapitulasi Suara)

Pimpinan daerah, lanjut Tjahjo, seharusnya terus berkoordinasi, saling mengingatkan, dan mendorong aparat keamanan, termasuk pengerahan Satpol PP untuk terus bersiaga.

Menurut Tjahjo, luas wilayah tersebut sebenarnya tidak terlalu besar sehingga deteksi dini seharusnya bisa dilakukan untuk melakukan usaha pencegahan konflik.

Namun, disayangkan peran utama penjabat Gubernur yang seharusnya aktif berkoordinasi lengah karena pelaksanaan pemungutan suara sebelumnya berjalan tenang dan lancar tanpa ada konflik.

Rencananya, tim gabungan antara Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum serta Ditjen Otonomi Daerah akan kembali sore ini setelah melakukan investigasi di Provinsi Kaltara.

(Baca: Polda Kaltim Periksa 24 Orang Terkait Pembakaran Kantor Gubernur Kaltara)

Berdasarkan laporan yang diterima, Mendagri akan melakukan evaluasi serta memberi teguran keras kepada pihak yang bertanggung jawab.

Sebelumnya, aula kantor Gubernur Kalimantan Utara dibakar massa, Sabtu (19/12/2015). Pembakaran ini terjadi setelah adanya aksi unjuk rasa yang digelar pendukung pasangan Jusuf SK-Martin Billa yang menuntut pembatalan hasil Pilkada Kalimantan Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com