Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Bakti di KPK Berakhir, Zulkarnain Pertimbangkan Menulis Buku

Kompas.com - 21/12/2015, 16:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, Zulkarnain, mempertimbangkan untuk belajar menulis buku setelah masa baktinya di KPK berakhir.

Salah satu topik yang mungkin ditulisnya adalah terkait pengelolaan birokrasi hingga penanganan perkara korupsi yang efektif dan efisien.

"Saya kan praktisi, pengalaman saya kan di birokrasi. Saya punya pengalaman ini yang orang lain enggak punya. Tapi saya belajar nulis dulu," ujar Zul di Gedung KPK, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Zul menambahkan, dirinya siap jika kontribusinya dibutuhkan pimpinan baru KPK. Tentunya dengan modal yang dimilikinya sebagai praktisi hukum dan juga pengalaman selama bekerja di KPK.

"Kalau diperlukan, kita kan bisa berkontribusi," kata dia.

Ia berharap, lima pimpinan baru KPK melanjutkan upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh para pimpinan KPK di periode sebelumnya.

Zul meyakini, pimpinan lama KPK juga akan bersedia membantu sejauh yang dibutuhkan, seperti masukan, pemikiran dan pengalaman di dalam melaksanakan tugas di periode ketiga.

Untuk bidang pencegahan, Zul mengatakan, pihaknya telah membantu mengundang pakar-pakar yang nantinya dapat membantu kerja lima pimpinan baru KPK agar menyelesaikan perkara yang sudah ada dengan tepat waktu.

"Kami kan buat jangka menengah disinergikan dengan Bappenas dengan Kementerian Keuangan. Kan didukung dengan anggaran kemudian nanti diturunkan jadi rencana kerja tahunan," ucap Zul.

"Nah, rencana kerja tahun ini lah yang periode empat bisa fokus sesuai dengan renstra (Rencana Straegis). Ini kan sudah kita jalankan empat tahun, tentunya nanti akan dilanjutkan dengan pimpinan yang baru," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com