JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan kemarahannya atas kasus dugaan pencatutan namanya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Jokowi menegaskan tidak boleh ada pihak mana pun yang bisa mempermainkan lembaga negara.
"Proses di MKD harus kita hormati, tidak boleh yang namanya lembaga negara dimain-mainkan. Apakah itu lembaga kepresidenan, atau bisa lembaga negara yang lain," kata dia.
Menurut dia, apabila cemooh diberikan kepadanya, maka itu tidak masalah. Namun, apabila yang disasar adalah lembaga negara, maka itu salah.
"Saya nggak apa-apa, katakan presiden gila, presiden sarap, presiden kopak, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, menyangkut minta saham 11 persen itu yang saya nggak mau," tukas Jokowi.