"Dan yang menonjol dari almarhum adalah beliau sangat konsisten menjaga ke-Indonesia-an kita," kata Lukman di kantornya di Jakarta, sesaat sebelum melayat ke kediaman almarhum Slamet Effendy, Kamis (3/12/2015), seperti dikutip Antara.
Menurut Menag, Slamet dalam wacana apapun selalu menyertakan agama menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan ke-Indonesiaan. (baca: Said Aqil: Slamet Effendy Yusuf Berintegritas Tinggi)
"Ketika dia bicara tentang Islam, misalnya, selalu dia kaitkan dengan ke-Indonesia-an. Jadi wawasan kebangsaan beliau selalu terlihat dalam konteks apapun isu yang dibahas. Jadi itu yang menonjol," kata dia.
Lukman mengatakan, pihak Kemenag juga berterima kasih dengan segala masukan Slamet sebagai Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI).
"Sebagai Ketua KPHI tentu juga selama dua kali saya menjadi 'amirul hajj', saya merasa banyak masukan yang beliau berikan dalam upaya peningkatan kualitas penyelenggraan ibadah haji kita," tuturnya.
"Jadi terus terang saya merasa kehilangan dan cukup kaget dengan kepergian beliau karena sangat mendadak. Mudah-mudahan beliau 'khusnul khotimah' dan ditempatkan di tempat sebaik-baiknya," ujarnya.
Slamet Effendy Yusuf meninggal dunia pada Rabu (2/12/2015) malam sekitar pukul 23.00 WIB di Bandung, Jawa Barat. Slamet meninggal dunia dalam usia 67 tahun. (baca: Wakil Ketum PBNU Slamet Effendy Yusuf Meninggal Dunia) Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.