Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Uang Diprediksi Gencar dalam Dua Minggu Jelang Pilkada

Kompas.com - 20/11/2015, 21:47 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz memprediksi, dalam dua pekan terakhir jelang hari pemungutan suara, gempuran kampanye akan dilancarkan oleh para calon kepala daerah.

Serangan tersebut, menurut Masykurudin, mengarah ke wilayah money politic atau politik uang yang dibungkus dengan pertemuan langsung.

"Mereka (calon kepala daerah) sebetulnya punya uang dan siap-siap digelontorkan dalam dua pekan terakhir ini," tutur Masykurudin dalam sebuah acara diskusi di Jalan Raya Soreang, Bandung, Jumat (20/11/2015).

Menurut dia, dalam pertemuan-pertemuan langsung tersebut akan ada transaksi-transaksi uang yang melebihi batas. 

Misalnya, pemberian suvenir kampanye yang melebihi batas yang ditetapkan peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), yakni Rp 25.000.

"Potensi akan adanya money politic yang kuat itu sebenarnya secara keadaan dan peraturan memang didukung," tutur Masykurudin.

Peraturan yang dimaksud adalah pembatasan pemasangan alat peraga kampanye yang juga diatur oleh KPU.

Menurut Masykrudin, peraturan tersebutlah yang justru sering kali dimanfaatkan oleh para calon kepala daerah untuk memindahkan dana kampanyenya ke pertemuan-pertemuan yang mengarah ke politik uang tersebut.

"Ketentuan kita untuk tidak boleh lagi memasang alat peraga akan semakin dimanfaatkan dana kampanyenya untuk memengaruhi masyarakat secara langsung," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com