Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat: Tak Ada Agama yang Membenarkan Serangan di Paris

Kompas.com - 15/11/2015, 10:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengecam keras serangan di Paris, Perancis, yang menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan orang lainnya pada Jumat (13/11/2015).

Juru bicara Demokrat, Ulil Abshar Abdallah, menyatakan tindakan kekerasan tidak bisa diterima oleh rasa kemanusiaan.

"Tindakan kekerasan ini harus dikutuk dan tidak bisa diterima oleh rasa kemanusiaan. Tak ada ajaran agama manapun yang bisa membenarkan tindakan semacam ini," ujar Ulil melalui siaran pers, Minggu (15/11/2015).

Ulil menambahkan, jangan sampai keterlibatan ISIS dalam serangan di Paris memberi kesan seolah agama tertentu berada di balik tragedi ini. Banyak ulama dan lembaga otoritatif yang juga mengecam keras serangan tersebut.

Meskipun demikian, Demokrat yakni  Pemerintah Perancis mampu bertindak rasional dan objektif untuk mengatasi tindak terorisme ini.

"Ini tantangan terhadap 'dunia beradab' yang dipikul oleh semua kalangan, termasuk dunia Islam," kata Ulil.

Ulil juga mengimbau agar umat Islam tidak terpojok dengan adanya serangan Paris yang dikaitkan dengan ISIS.

Tak hanya itu, pemerintah juga diminta waspada terhadap pengaruh radikal di Indonesia.

"Meski pengaruh itu terbatas sifatnya," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Francois Hollande menyebutkan bahwa serangan teroris di Paris sebagai perang yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS.

Sementara itu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah menyatakan bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Paris, Jumat (13/11/2015) malam.

BBC melaporkan, Sabtu (14/11/2015), pernyataan resmi dirilis ISIS dalam bentuk tulisan dan audio melalui kanal resmi kelompok militan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com