Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS: Persingkat Kunjungan di AS, Desain Jokowi Menyiasati Kekecewaan Publik

Kompas.com - 28/10/2015, 10:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai, keputusan Presiden Joko Widodo mempersingkat lawatannya di Amerika Serikat telah direncanakan sejak awal.

Jokowi, menurut dia, sudah memperkirakan bahwa kepergiannya ke luar negeri di tengah bencana asap bakal mendapat kritik publik.

"Nah, untuk menyiasati kekecewaan publik itu, didesain seolah Presiden mempersingkat kunjungan," kata Mahfudz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Mahfudz mengatakan, kesan seolah mempercepat kepulangan ini dapat terlihat dari cara Jokowi mengumumkannya kepada media. (Baca: Ke AS, Jokowi Dinilai Tak Bertanggung Jawab atas Kondisi Dalam Negeri)

Sebelum memutuskan mempersingkat kunjungannya, Jokowi mengaku telah berbicara melalui sambungan telepon dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengenai kondisi asap.

"Kalau Pak Jokowi secara terbuka dia telepon Pak Luhut tanya kondisi, ini orang sudah tahu semua situasi di lapangan. Ini upaya Presiden menyiasati kekecewaan sebagian publik," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Mahfudz menilai, siasat Jokowi ini memang berhasil meredam sebagian publik yang kecewa dengan kinerja pemerintah. (Baca: Yusril: Di Tengah Bencana Asap, Jokowi Harusnya Malu Berkunjung ke AS)

Namun, sebagian publik yang lain tetap tak puas berapa pun singkatnya kunjungan Jokowi ke AS ini.

"Sebagian berpendapat, katakan karena ini bukan state visit, rasanya lebih tepat Presiden tunda kunjungan sampai asap selesai," ujarnya.

Jokowi sebelumnya memutuskan untuk membatalkan perjalanannya ke West Coast. Jokowi langsung kembali ke Tanah Air untuk meninjau langsung lokasi bencana asap. (Baca: Persingkat Kunjungan di AS, Jokowi Akan ke Lokasi Bencana Asap)

Setelah mengakhiri kunjungannya di Washington DC, Presiden akan langsung menuju ke Palembang, Sumatera Selatan, untuk meninjau titik api. (Baca: Dari Washington, Jokowi Langsung ke Palembang)

Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin di Washington DC, Selasa, mengatakan, Presiden kembali ke Tanah Air pada Selasa sekitar pukul 17.50 waktu setempat dari Pangkalan Udara Joint Base Andrews di Maryland.

Rencananya, pesawat kepresidenan akan mendarat di Palembang dan melalui rute yang sama seperti ketika berangkat. Transit pesawat akan dilakukan di Bandara Internasional Schiphol, Amsterdam, Belanda; dan di Abu Dhabi. (Baca: Jokowi Akan Beberapa Hari Tinggal di Jambi atau Palangkaraya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com