Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pemilu di Indonesia Salah Satu yang Terbaik di Asia

Kompas.com - 23/10/2015, 12:33 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim bahwa pemilihan umum di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di antara negara-negara demokratis di Asia. Selama 15 tahun terakhir, penyelenggaraan pemilu di Indonesia tidak memakan korban jiwa.

Kondisi ini berbeda dengan pemilu yang terjadi di negara lain seperti di Filipina.

"Pengalaman kita selama 10-15 tahun terakhir ini, pemilu di Indonesia ini salah satu yang terbaik di antara negara-negara yang memulai demokrasi yang baik di Asia ini," kata Kalla di Kantor Wakl Presiden Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Hal itu disampaikan Kalla saat memberikan pengarahan kepada satuan tugas pengawasan netralitas aparatur sipil negara dalam pemilihan kepala daerah. (baca: Satgas Pengawasan Netralitas ASN dalam Pilkada Resmi Dibentuk)

Wapres lalu menceritakan pengalamannya ketika menjadi pengamat pemilu di Kamboja pada tiga tahun lalu. Ketika itu, ia bersama beberapa orang anggota DPR dari Pakistan.

Saat selesai melakukan pengamatan dan akan kembali ke Tanah Air, anggota DPR dari Pakistan mengaku bosan menyaksikan pemilu di Kamboja yang berlangsung aman dan transparan. (baca: Kepala Polri Jamin Netraliras Personelnya dalam Pilkada Serentak)

Sebab, menurut warga Pakistan itu, pemilu pada umumnya berlangsung ricuh bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.

"(Katanya) kalau tidak ada bom, tidak ada senjata, ya bukan pemilu namanya. Saya bilang, kalau kamu jadi saya, tidak ada bom juga di Indonesia kalau pemilu," kata Kalla.

"Artinya kita jauh lebih baik dibandingkan negara seperti Filipina, yang kalau tidak mati 200 di pemilunya tidak ada pemilu di Filipina. Di Malaysia sampai sekarang masih berlarut-larut nasib pemilunya. Di Thailand, merah-kuning masih berporos akibat pemilu," tambah Kalla.

Atas dasar itu, Wapres berterimakasih kepada Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum serta aparat keamanan yang telah menjaga penyelenggaraan pemilu selama ini. (baca: Pilkada Diprediksi Rentan Diwarnai Pelanggaran Netralitas PNS)

Kalla juga meminta aparatur sipil negara untuk bersikap netral dalam menghadapi pilkada serentak yang dijadwalkan pada Desember 2015.

"Agar demokrasi ini kita capai, maka masalah-masalah yang bisa menimbulkan demokrasi yang kurang efektif harus kita atasi. Salah satunya adalah netralitas penyelenggara dan aparat karena itulah yang menentukan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com