Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capim dan Penyidik KPK dari Polri Naik Pangkat

Kompas.com - 21/10/2015, 11:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua perwira Polri, Brigjen (Pol) Basaria Pandjaitan dan Kombes Aris Budiman, mendapatkan kenaikan pangkat. Basaria, yang merupakan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), naik pangkat menjadi Inspektur Jenderal Polisi. Saat ini Basaria menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Sosial dan Politik Kapolri.

Sementara Aris naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, kini Direktur Penyidikan pada Kedeputian Bidang Penindakan KPK.

Kenaikan pangkat keduanya digelar dalam acara Korps Rapor Kenaikan Pangkat Perwira Tinggi Polri. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, di Ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Seusai acara, Badrodin mengatakan, kenaikan pangkat tersebut merupakan konsekuensi dari jabatan penerima pangkat masing-masing. Khusus soal Basaria, Kapolri mengingatkan untuk mengundurkan diri sebagai personel kepolisian jika terpilih sebagai pimpinan KPK.

"Beliau kalau nanti resmi terpilih, ya harus mengundurkan diri," ujar Badrodin.

Dalam acara itu pula, Kapolri juga menaikkan jabatan 15 perwira tinggi lainnya. Mereka di antaranya Imam Sugiarto yang sebelumnya berpangkat Komisaris Besar Polisi naik menjadi Brigadir Jenderal Polisi, I Ketut Untung Yoga yang sebelumnya berpangkat Brigadir Jenderal Polisi naik menjadi Inspektur Jenderal Polisi, dan Sukma Edi Mulyono yang sebelumnya berpangkat Komisaris Besar Polisi naik menjadi Brigadir Jenderal Polisi.

Sejumlah petinggi Polri menghadiri acara tersebut, antara lain Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Kepala Lemdikpol Komjen Syafrudin, dan Kepala Korps Lalu Lintas Irjen Condro Kirono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com