Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Persilakan KPK Memeriksanya soal Dugaan Gratifikasi

Kompas.com - 06/10/2015, 18:04 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyatakan siap jika diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan gratifikasi berupa barang senilai ratusan juta rupiah dari Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino.

"Silakan Komisi III DPR betul-betul melakukan pembuktian. Saya ikuti hukumnya apa. Saya tidak pernah terima, tidak pernah terima mebel. Silakan saja diproses. Diperiksa KPK juga silakan, enggak masalah," ujar Rini saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Rini membantah telah menerima gratifikasi berupa uang atau barang senilai Rp 200 juta. Rini mendesak KPK untuk segera membuktikan dugaan gratifikasi yang dilaporkan oleh anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu ke KPK pada hari Selasa (22/9/2015) lalu. (Baca: Masinton Serahkan ke KPK Laporan Dugaan Gratifikasi RJ Lino kepada Rini Soemarno)

"Saya sendiri enggak pernah pegang kok. Persoalannya adalah saya tidak pernah tahu, tidak pernah pegang itu barang. Lebih lagi itu uang. Uang mana? Uang apa? Buktinya apa. Itu saja," kata dia.

Secara terpisah, Masinton menilai sikap Rini merupakan bentuk alibi semata dalam membantah dugaan gratifikasi tersebut. "Terlepas apa pun itu, entah itu dia rumah dinas mau ditempati atau tidak, yang jelas ada nota dinas dari Dirut Pelindo II yang menginstruksikan untuk pembelian perabotan rumah kepada rumah dinas Menteri BUMN," ujar Masinton saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Politisi Partai PDI-Perjuangan itu mengatakan, bentuk penerimaan perabotan rumah yang tidak dilaporkan ke KPK dalam waktu 30 hari merupakan bentuk gratifikasi. Hal tersebut dianggap sudah memenuhi kriteria gratifikasi dalam Pasal 12 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

"Kan dari bulan Maret sampai sekarang, tapi enggak dilaporkan, berarti bisa disebut suap. Berarti RJ Lino memberikan suap kepada Rini Soemarno berkaitan dengan perabotan. Itu saya pertanggungjawabkan," kata dia.

Masinton telah menyerahkan laporan masyarakat yang diterimanya ke KPK. Dalam laporan tersebut, ada dugaan gratifikasi yang diberikan oleh Lino kepada Rini.

"Saya mau menyampaikan, minta klarifikasi ke KPK perihal dugaan penerimaan gratifikasi dari Dirut Pelindo ke Menteri BUMN dalam bentuk barang," ujar Masinton di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Laporan itu diterima Masinton pada Maret 2015. Ia mengatakan, barang tersebut bentuknya adalah perabotan rumah yang ditaksir nilainya sekitar Rp 200 juta. Namun, ia enggan mengungkap siapa yang melaporkan dugaan gratifikasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com