Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Dukacita atas Musibah Mina, Jokowi Desak Perbaikan Pengelolaan Haji

Kompas.com - 24/09/2015, 22:31 WIB

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan duka cita atas musibah tewasnya lebih dari 700 orang jemaah haji akibat berdesakan saat akan melakukan lontar jumroh di Mina, Arab Saudi hari ini, Kamis (24/9/2015). Ungkapan duka cita ini ditulis Jokowi di akun Twitter miliknya.

"Duka cita mendalam atas peristiwa Mina. Harus ada perbaikan pengelolaan haji supaya peristiwa ini tidak terulang lagi  -Jkw," tulis Jokowi, Kamis (24/9/2015) malam.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dari berbagai negara dalam musibah di Mina. Kalla menyampaikan ini saat berada di New York, Amerika Serikat.

Kalla berpesan agar jemaah haji tidak panik dan tetap disiplin mengikuti arahan dari masing-masing pembimbing haji di kelompoknya. (Baca: Wakil Presiden Ungkapkan Dukacita Atas Musibah Mina)

"Biasanya, (musibah) terjadi karena adanya kepanikan di tengah-tengah ribuan jamaah yang bersama-sama menunaikan ibadah haji," tutur Kalla.

Hingga saat ini, ada 3 WNI yang menjadi korban tewas dalam musibah yang terjadi di Mina. Kepastian jumlah korban tersebut diperoleh langsung dari Wakil Duta Besar RI di Arab Saudi, Sunarko. (Baca: 3 WNI Tewas dalam Musibah di Mina)

"Kami baru meninggalkan RS Al Jisr Mina bersama Menteri Agama dan Dirjen Haji, untuk mengetahui kondisi dan situasi korban. Sampai pukul 16:00 waktu Arab Saudi, dapat diidentifikasi 3 WNI jemaah haji  meninggal dunia akibat musibah di Mina," ujar Sunarko, melalui Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com