SINGAPURA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Singapura Kasiviswanathan Shanmugam menelepon Menlu Retno Marsudi, Jumat (18/9/2015). Shanmugam mengutarakan keprihatinan yang mendalam terhadap kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, yang juga dirasakan warga Singapura.
Pemerintah Singapura sendiri menyambut baik langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah tahunan ini. Kebijakan seperti mendeklarasikan keadaan darurat di Provinsi Riau dan investigasi terhadap perusahaan yang dicurigai sengaja melakukan pembakaran dinilai sebagai sesuatu yang baik.
Menlu Shanmugam menyuarakan perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap perusahaan itu. Pemerintah Singapura juga meminta Pemerintah Indonesia untuk memberikan nama perusahaan yang terlibat pelanggaran hukum itu, sehingga tindakan tegas juga dapat diambil oleh Pemerintah Singapura, jika itu memang diperlukan.
"Menteri Retno mengatakan bahwa nama-nama perusahaan yang bersalah akan disampaikan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura," ucap Shanmugam, dilansir dari Channel News Asia.
Menlu Shanmugam juga mengutarakan bahwa kabut asap ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang untuk kesehatan warga Singapura dan warga negara lainnya di kawasan Asia Tenggara. Dia juga menambahkan bahwa asap ini juga berdampak negatif terhadap ekonomi di negara kawasan ini termasuk Indonesia.
Selain itu, menteri berumur 56 ini menyerukan kerja sama yang lebih luas antara negara-negara ASEAN untuk mengatasi masalah kabut ini. Dia juga menekankan bahwa seluruh negara ASEAN berkewajiban untuk memenuhi Kesepakatan Bersama ASEAN perihal Kabut Asap yang telah ditandatangani 10 negara anggota. Salah satunya adalah mengaktifkan sistem ASEAN Haze Monitoring System (AHMS).
Menlu Shanmugam mengakhiri pembicaraan dengan menitikberatkan akan pentingnya upaya untuk mencari solusi jangka panjang mengingat kabut asap ini adalah masalah tahunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.