JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain mengajak mantan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto untuk membahas rencana strategis KPK selama empat tahun ke depan. KPK tengah meminta masukan dari para ahli sebagai langkah awal persiapan untuk memperkuat rencana strategis (renstra) yang telah dirancang.
“KPK kan sudah ada 2011-2015, berikutnya (renstra) yang 2015-2019 tentu kita harus sinergikan dengan stranas (strategi nasional). Pakar ya tentu kita undang yang berpengalaman di lembaga publik di mana-mana,” ujar Zulkarnain, saat mendampingi Kuntoro di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Hal senada juga disampaikan oleh Kuntoro. Menurut dia, kedatangannya mendatangi Gedung KPK untuk berbagi pengalaman dengan para pimpinan KPK terkait pengalamannya dalam strategi nasional. Kuntoro menegaskan, KPK perlu menjalin koordinasi yang jelas antar-lembaga hukum lainnya.
Menurut Kuntoro, posisi KPK harus diatur sedemikian rupa dengan mengatur garis koordinasi yang jelas antar-lembaga hukum lainnya. Pengaturan garis koordinasi ini dinilai penting agar tidak terjadi gesekan antar lembaga-lembaga hukum yang ada.
“KPK perlu memetakan dirinya dalam posisi yang lebih tepat, sehingga tidak mudah untuk ditarik ke wilayah yang friksi dengan yang lain-lain. Saya kira ini yang paling pokok,” kata Kuntoro.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) era pemerintahan Presiden BJ Habibie itu juga menambahkan bahwa KPK juga direncanakan akan membuka perwakilan cabang di daerah untuk memaksimalkan pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, rencana tersebut harus dipertimbangkan secara matang melalui sejumlah persiapan yang terencana.
“KPK harus mempunyai sistem nilai yang kokoh sekali. Biasanya begitu dibangun perwakilan atau cabang di daerah ini maka penegakan nilai-nilai ini merupakan tantangan yang paling berat, saya kira ini yang paling perlu diperhatikan KPK,” ujar Kuntoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.