JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono, mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang berani melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Dia meminta agar enam pejabat yang baru mengisi kabinet diberi waktu dan kesempatan untuk melaksanakan tugasnya.
"Jangan belum apa-apa sudah dianggap ada persoalan-persoalan," kata Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Menurut Agung, reshuffle yang dilakukan oleh Jokowi kali ini sengaja dilakukan untuk membenahi ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk. Hal tersebut bisa dilihat dari adanya empat menteri di bidang ekonomi yang diganti.
Dalam waktu dekat ini, kata Agung, setidaknya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bisa diperbaiki. Namun, masyarakat akan tetap menunggu kinerja kabinet baru selama beberapa bulan ke depan.
"Utamanya kan memperbaiki indeks ekonomi. Soal ekspor, kemudian pertumbuhan ekonominya. Itu semua akan kita lihat dalam waktu dekat," ujarnya.
Pada Rabu (12/8/2015), Jokowi mengganti lima menteri dan sekretaris kabinet dalam Kabinet Kerja. Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Menko Polhukam untuk menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno. Menko Perekonomian Sofyan Djalil digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembagunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Andrinof Chaniago.
Jabatan Menko Perekonomian yang tadinya diisi oleh Sofyan kini diemban oleh mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Sementara itu, Rizal Ramli menduduki posisi Menko Kemaritiman, menggantikan Indroyono Soesilo. Menteri Perdagangan yang sebelumnya dijabat Rachmat Gobel "diestafetkan" kepada mantan pejabat BPPN Thomas Lembong. Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung dilantik sebagai Sekretaris Kabinet untuk menggantikan Andi Widjajanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.