Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlambat, Surya Paloh Hadir Setelah Jokowi Selesai Pidato Sidang Tahunan MPR

Kompas.com - 14/08/2015, 10:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menghadiri sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015). Namun, Paloh baru hadir pukul 09.05 WIB, setelah sidang tahunan hampir selesai.

Saat itu, rangkaian acara sidang tahunan MPR sudah hampir selesai. Presiden Joko Widodo sudah selesai menyampaikan pidatonya soal kinerja lembaga-lembaga negara. Doa pun sudah dibacakan.

Surya Paloh yang didampingi asistennya sempat mendekati pintu utama ruang rapat paripurna yang dijaga oleh pasukan pengamanan presiden. Setelah berbincang sebentar dengan paspampres yang menjaga pintu utama, tokoh pers yang baru terima penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden itu tak jadi masuk ke ruang sidang.

Paloh menunggu di sisi kanan ruang sidang sambil bertegur sapa dengan beberapa tamu lain, seperti Presiden ke-3 RI BJ Habibie. Saat sidang tahunan DPR-DPD dimulai pukul 09.20 WIB, Surya Paloh lalu memasuki ruang sidang melewati pintu sampjng.

Dalam sidang DPR-DPD ini, Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan RI. Rangkaian acara akan dilanjutkan pukul 14.00 WIB, dengan agenda sidang paripurna pembukaan masa sidang I DPR tahun sidang 2015-2016.

Dalam sidang ini, Presiden akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2016. Nota keuangan juga akan turut disampaikan oleh Presiden.

Sebelumnya, sejumlah Menteri kabinet kerja juga terlambat menghadiri acara sidang MPR yang sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Mereka diantaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Sejumlah anggota DPR seperti Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota Fraksi Golkar Otje Popong Djunjunan, dan Anggota Fraksi PDI-P Aria Bima juga baru hadir setelah pintu utama ditutup. Akhirnya, tamu yang telat harus masuk melalui pintu samping ruangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com