"Kita tidak ingin menangkan pilkada dengan money politic (politik uang) karena PDI-P percaya suara rakyat tidak bisa dibeli," kata Hasto, saat menyampaikan sambutannya, dalam pembukaan sekolah calon kepala daerah gelombang kedua, di Depok, Selasa (21/7/2015).
Sekolah calon kepala daerah gelombang kedua ini akan dibuka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pada sekolah ini, para calon kepala daerah yang diusung PDI-P akan diajarkan bagaimana caranya memenangkan pilkada melalui gotong royong. Para calon juga akan diajarkan untuk percaya kepada kekuatan mesin partai untuk maju dalam pilkada serentak yang akan digelar pada Desember mendatang.
Selain itu, para calon akan diajarkan bagaimana menjalankan fungsi pemerintahan dengan keterbatasan anggaran.
"Kita akan hadirkan para pengajar terbaik, mereka yang terbukti mampu menjadi kepala daerah yang mempu mengatasi masalah rakyat dengan gotong royong. Ada juga contoh yang diajarkan kepala daerah yang sukses membuat rumah pengentasan kemiskinan sebagai model yang sangat baik dalam mengatasi kemiskinan melalui kebijakan berpihak," kata Hasto.
Salah satu kepala daerah yang akan menjadi pembicara dalam sekolah calon kepala daerah hari ini adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pada kegiatan hari ini, PDI-P juga melibatkan yayasan bina swadaya masyarakat, termasuk Trubus. Diharapkan, yayasan ini bisa menyampaikan pengetahuan kepada calon kepala daerah mengenai program-program yang berdasarkan pada kekuatan rakyat sebagai kekuatan produksi nasonal.
"Agar calon betul-betul memahami bahwa strategi pemenangan didasarkan janji-janji kampanye yangg kongrit, upaya sejahterakan rakyat, maka kepala daerah yang diusung PDI-P akan bersentuhan dengan program rakyat yang terbukti dapat dijalankan oleh Trubus," papar Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.